ECONOMICS

Indeks Kepercayaan Industri RI Masih Melorot, Apa Penyebabnya?

Iqbal Dwi Purnama 28/04/2023 15:59 WIB

Survei Indeks Kepercayaan Industri (IKI) April 2023 tercatat terkoreksi 0,49 poin jika dibandingkan dengan periode sebelumnya Maret 2023 di angka 51,87 poin.

Indeks Kepercayaan Industri RI Masih Melorot, Apa Penyebabnya? (Foto MNC Media)

IDXChannel - Survei Indeks Kepercayaan Industri (IKI) April 2023 tercatat terkoreksi 0,49 poin jika dibandingkan dengan periode sebelumnya Maret 2023 di angka 51,87 poin.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Endri Antoni mengatakan, IKI April 2023 masih rendah karena industri masih dalam fase ekspansi, yaitu berada di angka 51,38 poin.

"Permintaan ekspor masih mengalami penurunan di tengah kondisi pasar global yang melemah," ujar Febri dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (28/4/2023).

Selain itu, Febri mengungkapkan, penurunan nilai IKI ini juga disebabkan oleh penurunan nilai IKI pada 13 dari 26 subsektor industri pengolahan pada April 2023. Berdasarkan data yang dipaparkan Kemenperin, nilai IKI pada April ini mengalami tren penurunan setidaknya sejak bulan Februari lalu.

Pada Februari 2023, nilai IKI cukup ekspansif yang berada di angka 52,32%, kemudian pada Maret mengalami perlambatan hingga turun ke angka 51,87. Tren itu berlanjut hingga bulan April yang membawa nilai IKI di angka 51,38%.

"Namun meskipun melambat, pada bulan April 2023 terjadi peningkatan jumlah subsektor yang ekspansi, yakni sebesar 80,2% atau 15 sub sektor mengalami ekspansi dan delapan sub sektor yang mengalami kontraksi," kata Febri.

Menurutnya, share PDB Industri Pengolahan Nonmigas Tahun 2022 sebesar 80,2% ditopang oleh ekspansi pada subsektor IKI, beberapa yang memiliki kontribusi cukup besar adalah Industri Makanan; Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia; dan Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer. 

Febri menjelaskan, semua indeks variabel pembentuk IKI pada April 2023 mengalami ekspansi. Peningkatan nilai terjadi pada variabel Produksi dari 50,69 pada Maret 2023 menjadi 52,08 pada April 2023.

Sedangkan penurunan nilai IKI disebabkan oleh menurunnya variabel Persediaan Produk sebesar 2,67 poin menjadi 52,33 dan variabel Pesanan Baru menurun 0,76 poin menjadi 50,57.

"Jadi IKI sedikit menurun, disebabkan karena selain sektor yang share PDB-nya besar itu ada yang mengalami kontraksi, juga ada faktor bukan ramadan dan libur lebaran, dan ada kenaikan harga keniakan harga produk manufaktur," lanjut Febri.

Kata dia, kondisi tersebut menyebabkan pemesanan terhadap produk manufaktur menjadi sedikit tertekan. Alhasil, IKI sub komponen permintaan menjadi turun.

"Tetapi mayoritas perusahaan industri menjawab kondisi kegiatannya stabil pada bulan April 2023 dibandingkan dengan bulan Maret 2023 sebesar 45,2%," pungkasnya.

(YNA)

SHARE