Indonesia Ekspor Perdana Telur Tetas ke Myanmar dan Vietnam
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto melepas ekspor perdana telur tetas (hatching egg/HE) ke Myanmar dan Vietnam.
IDXChannel - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto melepas ekspor perdana telur tetas (hatching egg/HE) ke Myanmar dan Vietnam. Airlangga mengatakan ekspor telur tetas atau hatching egg merupakan hal luar biasa karena sebelumnya Indonesia justru melakukan impor.
“Ekspor telur tetas parents stock di saat pandemi ini luar biasa, Biasanya kita impor sekarang bisa ekspor ke Myanmar dan Vietnam, Dulu kita ekspor kopi ke Vietnam, sekarang Vietnam surplus kita disalip,” paparnya. ujar Airlangga disela kunjungannya di Klaten, Sabtu (14/8/2021).
Ekspor perdana ini ditujukan ke Myanmar sebanyak 166.000 butir telur tetas PS. Dari jumlah tersebut akan menghasilkan sedikitnya 24 juta ekor final stock ayam broiler.
“Adapun prestasi ekspor HE di tengah pandemi merupakan prestasi. Dan di indonesia Kini ada perusahaan lokal yang mengekspor HE ke beberapa negara di saat pandemi Covid-19, ini adalah prestasi yang perlu ditingkatkan,” ujarnya.
“Tahap awal pada Agustus ini kami ekspor 66.000 butir HE dan pada September 99.000 butir,” ujar Singgih yang juga Ketua Umum Perhimpunan Insan Petunggasan Rakyat (Pinsar Indonesia).
Selain ke Myanmar, PT Januputra juga akan mengekspor telur tetas PS ke Vietnam sebanyak 145.000 butir yang nantinya menghasilkan 21 juta ekor anak ayam atau Final Stock DOC (day old chicken).
Sementara itu, Singgih mengatakan pihaknya memerlukan impor Grand Parents Stock(GPS) untuk meningkatkan ekspor HE ke Myanmar, Vietnam, dan negara-negara Afrika. Menurut data Janu Putra Grup, negara-negara itu membutuhkan 2 juta butir HE per tahun.
“Sebagai perusahaan perunggasan yang bergerak di hulu atau pembibitan, ada peluang kebutuhan parent stock (PS) ayam broiler di kedua negara itu. Akhirnya kami mendapat pasar untuk mengirim secara reguler,” jelas Singgih.
Menurut Singgih, PT Januputra Sejahtera, sejak tahun lalu sudah mulai merintis dan membidik pasar mancanegara. Salah satu peluangnya adalah kebutuhan HE parents stock ayam broiler di Myanmar, Afrika, kamboja dan Vietnam.
“Upaya ekspor yang Airlangga bersama PT Januputra, menunjukkan kemanpuan peternak dalam negeri untuk bersaing di pasar global, juga sebagai antisipasi over supply produksi ayam broiler yang sudah terjadi tiga tahun terakhir,” pungkasnya. (TIA)