ECONOMICS

Indonesia-Irak Bahas Potensi Penguatan Kerja Sama Sektor Migas

Nia Deviyana 16/12/2025 19:27 WIB

Indonesia dan Irak membahas potensi penguatan kerja sama strategis di sektor minyak dan gas bumi.

Indonesia-Irak Bahas Potensi Penguatan Kerja Sama Sektor Migas. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Indonesia dan Irak membahas potensi penguatan kerja sama strategis di sektor minyak dan gas bumi. Salah satunya, melibatkan PT Pertamina International EP (PIEP) sebagai pelaksana operasional dalam mendukung pengembangan lapangan migas di Irak.

"Pemerintah Indonesia berkomitmen mendorong kerja sama migas yang saling menguntungkan dan berkelanjutan, tidak hanya untuk memperkuat ketahanan energi nasional, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi kedua negara melalui peningkatan kapasitas dan transfer pengetahuan," ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot dalam pertemuan bilateral dengan Deputy Minister of Upstream Affairs, Ministry of Oil Republik Irak, Basim Mohammed Kudhair, di Jakarta, Selasa (16/12/2025).

Saat ini, PIEP memiliki participating interest sebanyak 20 persen di salah satu lapangan minyak Irak. Pemerintah Irak mengundang Indonesia melalui Pertamina untuk tidak saja mengelola lapangan minyak yang telah berproduksi, tetapi juga menjajaki eksplorasi lapangan minyak 'hijau' dalam kerangka Joint Venture.

Kerja sama Indonesia-Irak di sektor migas tengah dipersiapkan melalui kerangka Memorandum of Understanding (MoU) antarpemerintah yang telah disampaikan kepada pihak Irak melalui mekanisme diplomatik. Saat ini, hal tersebut berada dalam proses pembahasan.

Adapun ruang lingkup lainnya yang dibahas mencakup fasilitasi perdagangan dan investasi migas, peningkatan alih teknologi dan pertukaran keahlian, pelaksanaan penelitian bersama serta kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

Selain itu, peningkatan kapasitas (diklat dan universitas), studi dan pengelolaan data seismik, serta pengeboran.

"Adanya MoU di bidang migas dan energi akan membuka peluang kerja sama yang lebih besar antara kedua negara di bidang energi," ujar Deputy Minister of Upstream Affairs Irak Basim Mohammed Kudhair.

(NIA DEVIYANA)

SHARE