ECONOMICS

Indonesia-Peru Resmi Teken CEPA, Produk Motor hingga Alas Kaki RI Siap Serbu Pasar Amerika Latin

Tangguh Yudha 12/08/2025 19:45 WIB

Indonesia dan Peru resmi menyepakati kerja sama dagang Indonesia–Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA).

Indonesia-Peru Resmi Teken CEPA, Produk Motor hingga Alas Kaki RI Siap Serbu Pasar Amerika Latin. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Indonesia dan Peru resmi menyepakati kerja sama dagang Indonesia–Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA), yang akan membuka akses lebih luas bagi produk-produk unggulan Indonesia ke pasar Peru.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Djatmiko Bris Witjaksono menyampaikan, sejumlah komoditas prioritas Indonesia seperti kendaraan bermotor, alas kaki, tekstil, kelapa sawit, dan peralatan pendingin akan menjadi produk andalan yang memasuki pasar Peru melalui perjanjian tersebut.

"Peru memiliki posisi strategis sebagai pintu masuk perdagangan ke kawasan Amerika Latin sekaligus menjadi negara mitra yang saling melengkapi dengan Indonesia, baik dari sisi komoditas maupun potensi pasar," ujar Djatmiko dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (12/8/2025).

"Selain itu, hubungan politik dan ekonomi kedua negara yang terbuka menjadi landasan kokoh bagi kelancaran negosiasi serta implementasi kesepakatan ini. Melalui IP-CEPA, Indonesia akan memperoleh keunggulan tarif yang kompetitif sekaligus memperluas peluang ekspor produk bernilai tambah ke Peru,” kata dia.

Djatmiko menjelaskan, perjanjian ini disusun dengan pendekatan inkremental, dimulai dari sektor perdagangan barang. Proses perundingan dimulai pada 27 Mei 2024 dan berhasil dirampungkan dalam empat putaran, dengan putaran terakhir pada 6 Agustus 2025.

Disebutnya, IP-CEPA menjadi langkah strategis Indonesia dalam memperluas jangkauan pasar ekspor ke kawasan Amerika Latin. Dengan implementasi IP-CEPA, Indonesia diharapkan mendapatkan keunggulan tarif yang kompetitif serta peluang ekspor produk bernilai tambah yang lebih besar.

Dia mengungkapkan, potensi diversifikasi ekspor Indonesia ke Peru dapat mencapai hingga USD5 miliar, terutama di sektor tekstil, alas kaki, otomotif dan suku cadang, biodiesel, kelapa sawit, produk perikanan, makanan olahan, karet, serta mesin khusus.

“IP-CEPA diharapkan tidak hanya memperkuat hubungan perdagangan Indonesia-Peru, tetapi juga meningkatkan daya saing Indonesia di kawasan Amerika Latin secara keseluruhan,” kata Djatmiko.

Selama lima tahun terakhir (2020–2024), perdagangan Indonesia dan Peru menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan sebesar 15 persen. Sementara itu, pada Januari–Juni 2025, total perdagangan kedua negara tercatat naik 34,3 persen menjadi USD264,8 juta. Ekspor Indonesia mencapai USD206,4 juta, sedangkan impor dari Peru sebesar USD58,4 juta.

Pada 2024, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD480,7 juta. Ekspor utama Indonesia ke Peru meliputi kendaraan bermotor (USD120,8 juta), alas kaki berbahan tekstil (USD21,8 juta), minyak sawit dan turunannya (USD21,2 juta), peralatan pendingin (USD16,5 juta), serta alas kaki berbahan kulit (USD 5,7 juta).

Sementara itu, impor utama Indonesia dari Peru meliputi biji kakao (USD87,6 juta), batu bara dan briket (USD15,6 juta), pupuk mineral dan kimia (USD14,1 juta), anggur segar maupun kering (USD11,5 juta), serta seng mentah (USD5 juta).

(Dhera Arizona)

SHARE