Indonesia Ternyata Punya Relasi Dagang dengan Israel
Perang yang terjadi antara Israel dan Palestina belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
IDXChannel - Perang yang terjadi antara Israel dan Palestina belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Eskalasi konflik semakin memanas setelah Israel dikabarkan menyerang Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Gaza, berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Palestina pada Selasa (17/10).
Melansir Anadolu, juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra menyebut Israel menjadikan Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Gaza sebagai target serangan udara mereka
Dalam rekaman video menunjukkan mayat-mayat berserakan di halaman rumah sakit tersebut.
Israel telah melancarkan serangan udara ke Gaza sejak kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan teroris mematikan terhadap negara Yahudi itu lebih dari seminggu yang lalu.
Melansir Business Insider, serangan mendadak Hamas telah menyebabkan lebih dari 1.400 orang tewas di Israel sementara hampir 200 orang lainnya disandera oleh militan di Gaza.
Serangan udara Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 2.700 warga Palestina, merobohkan bangunan tempat tinggal dan masjid, serta menyebabkan kerusakan pada rumah sakit dan fasilitas kesehatan. Sementara itu, Hamas terus menembakkan roket ke wilayah Israel seiring meningkatnya konflik.
Organisasi Kesehatan Dunia telah mendokumentasikan 48 serangan terhadap layanan kesehatan di Jalur Gaza sejak Hamas melancarkan serangannya pada 7 Oktober. Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, kondisi ini mengakibatkan kerusakan pada 24 rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.
RI Mengutuk Serangan Israel
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutuk laporan serangan terhadap Rumah Sakit al-Ahli tersebut.
“Kami menyerukan perlindungan segera terhadap warga sipil dan layanan kesehatan, dan agar perintah evakuasi dibatalkan,” katanya dalam sebuah postingan di X.
Para pejabat Gaza telah memperingatkan bahwa sistem kesehatan berada di ambang kehancuran ketika Israel terus membombardir wilayah tersebut.
Indonesia juga menyatakan mengutuk keras serangan Israel terhadap rumah sakit tersebut.
"Serangan tersebut jelas melanggar hukum humaniter internasional. Indonesia mendesak agar koridor aman bagi akses kemanusiaan segera dibuka," kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melalui akun resminya di platform media sosial X, nama baru Twitter, pada Rabu (18/10/2023).
Indonesia juga mendesak komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), untuk segera mengambil langkah nyata menghentikan serangan dan tindakan kekerasan di Jalur Gaza, yang telah memakan korban sipil sangat banyak.
"Ketidakadilan terhadap rakyat Palestina sudah berlangsung sangat lama dan masih terus terjadi. Saatnya dunia mengedepankan perdamaian yang adil bagi Palestina. Penerapan parameter internasional yang telah disepakati tidak dapat lagi ditunda," tulis Kementerian Luar Negeri.
Hubungan Dagang RI-Israel
Meski tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, nyatanya RI masih memiliki hubungan dagang dengan negeri Yahudi tersebut.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan, barang dari Israel masuk ke Indonesia melalui hubungan business to business.
"Meskipun kita tidak memiliki hubungan diplomatik, hubungan dagang tetap bisa dilakukan karena ini adalah business to business," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di kantornya, Jakarta, Senin, (16/10/2023).
Dia mengatakan total impor dari Israel ke Indonesia selama Januari hingga September 2023 adalah sebesar USD14,4 juta.
Amalia mengatakan nilai impor dari Israel juga tercatat sudah terjadi sejak 2020.
Namun data yang diakses Tim Riset IDX Channel di website BPS, hubungan dagang sudah tercatat bahkan sejak 2018.
Sementara sepanjang tahun lalu, impor RI dari Israel mencapai USD43,24 juta. Impor RI dari Israel cukup besar terjadi pada 2020 dengan nilai mencapai USD56,54 juta. (Lihat grafik di bawah ini.)
Indonesia juga mencatatkan ekspor yang cukup besar ke Israel dengan nilai mencapai USD185,21 juta di tahun lalu. Di tahun ini, hingga Agustus lalu nilai ekspor RI ke Israel mencapai USD109,98 juta.
BPS mencatat, RI membeli komoditas impor dari Israel di antaranya mesin, peralatan mekanis dan bagiannya yang masuk dalam klasifikasi kode Harmonized System (HS) 84.
Ada juga barang-barang perkakas dan peralatan dari logam tidak mulia yang masuk kode HS 82. Ada pula mesin, perlengkapan elektrik dan bagiannya yang memiliki kode HS 85. (ADF)