ECONOMICS

Indonesia Trading House di Guangzhou Buka Jalan Produk UMKM Tembus Pasar China

Nia Deviyana 30/03/2023 13:42 WIB

Dengan jumlah penduduk 1,4 miliar dan pertumbuhan disposable income per kapita yang signifikan, China merupakan mitra dagang strategis untuk Indonesia.

Indonesia Trading House di Guangzhou Buka Jalan Produk UMKM Tembus Pasar China. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan terbentuknya Indonesia Trading House di Guangzhou, Tiongkok, menjadi sarana yang efektif bagi produk UMKM Indonesia untuk menembus pasar di China.

"Pembentukan Indonesia Trading House Guangzhou yang sangat strategis ini dapat menjadi hub perdagangan dan promosi produk-produk UMKM Indonesia untuk dapat menembus pasar China secara omni-channel baik online dan offline," ujarnya dalam Peluncuran Indonesia Trading House Guangzhou, Kamis (30/3/2023).

Menurut Teten, dengan jumlah penduduk 1,4 miliar dan pertumbuhan disposable income per kapita yang signifikan, China merupakan mitra dagang strategis untuk Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tren perdagangan Indonesia dengan China pada 2022 saja mencapai USD149,41 miliar, meningkat 20,16% dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data tersebut Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan sebesar Rp6,4 miliar, meningkat 118,96% dibandingkan tahun sebelumnya.

"Diharapkan pada 2023 dengan hadirnya Indonesia Trading House ini, terjadi peningkatan ekspor yang lebih besar terutama untuk produk dan komoditas UMKM yang memiliki permintaan yang cukup tinggi di antaranya produk kopi, kakao, rempah, dan sarang burung walet," terangnya.

Teten juga menjelaskan, saat ini pemerintah secara aktif tengah mendorong perluasan pasar UMKM ke pasar global melalui pembentukan Indonesia Trading House. 

Diharapkan pada 2024, Indonesia Trading House sudah dapat berdiri di delapan negara di antaranya Swiss, China, Singapura, Australia, Jepang, Belanda, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Menurutnya, fungsi Indonesia Trading House, secara komperensif dapat berupa penyelenggaraan event seperti bazaar, Indonesia Night, demo atau food tasting, restoran dan cafe, pusat konsultasi, bisnis matching, market intelligent, warehouse, konsolidasi logistik, konsultasi dan pendampingan UKM, serta fulfillment center.

"Semua hal ini merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh para pelaku UMKM," tuturnya.
 
Pendirian Indonesia Trading House Guangzhou ini juga diharapkan dapat menjadi jembatan konsultasi UKM untuk masuk ke dalam pasar Tiongkok dan memperkuat branding produk Indonesia.

Duta Besar Republik Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun menambahkan hadirnya Indonesia Trading House Guangzhou dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke Negeri Tirai Bambu itu.

"Harapan kami, dengan pembukaan trading house ini dapat mendorong peningkatan ekspor RI dan China. Tahun lalu ekspor kita mendekati USD150 miliar dolar dan dengan pendirian trading house ini dapat meningkatkan lagi eskpor kita dan juga meningkatkan peran UMKM dalam hal ekspor," kata Djauhari.

Lebih lanjut, Konsul Jenderal Republik Indonesia Guangzhou Ben Perkasa Drajat mengatakan Indonesia Trading House Guangzhou ini terbuka bagi seluruh pelaku usaha khususnya untuk UMKM. 

"Sebagai awalan, akan ada beberapa produk unggulan seperti kopi, kokoa, sarang burung walet, dan sebagainya yang akan dihadirkan. Kami optimistis diluncurkannya ini akan membuat kerja sama Indonesia dan China akan menjadi lebih baik lagi," ujar Ben Perkasa. (NIA)

SHARE