ECONOMICS

Indosat (ISAT) dan Tri Merger, Menkominfo: Terobosan Baru Industri Telekomunikasi

Intan Rakhmayanti Dewi 17/09/2021 18:14 WIB

Mergernya Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia akan menyatukan dua bisnis untuk menciptakan sebuah perusahaan telekomunikasi digital dan internet lebih besar.

Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) dilaporkan telah mencapai kesepakatan untuk melakukan merger (ilustrasi)

IDXChannel -  Dua operator seluler di Indonesia, Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) dilaporkan telah mencapai kesepakatan untuk melakukan merger.

Merger tersebut dilaporkan pada Kamis (16/9/2021) malam. Aksi korporasi ini pun mendapatkan tanggapan dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Plate. Johnny menyambut baik konsolidasi industri telekomunikasi seluler di Indonesia.

"Suatu terobosan yang baik untuk efisiensi industri telekomunikasi serta percepatan transformasi digital Indonesia," ujarnya saat dihubungi dalam pesan singkat.

Menurut Johnny, Indosat dan Tri Baru resmi merger setelah mendapat persetujuan pemerintah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Semua aspek akan dievaluasi oleh pemerintah termasuk alokasi spektrum.

Penggunaan seluruh spektrum dimungkinkan oleh peraturan berlaku sesuai dengan hasil evaluasi yang akan dilakukan oleh Tim Kominfo.

"Mengingat bahwa saat ini masih sebagai informasi maka tentu kami menunggu pemberitahuan resmi dari kedua perusahaan yang merger tersebut," tuturnya.

Dikabarkan sebelumnya, penggabungan atau merger Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia akan menyatukan dua bisnis untuk menciptakan sebuah perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar. Serta dapat memberikan nilai tambah kepada seluruh pemegang saham dan pelanggan.

Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia memiliki infrastruktur yang saling melengkapi dan penggabungan kedua asetnya akan membuat perusahaan gabungan mendapatkan keuntungan dari sinergi biaya dan belanja modal (capex). 

Perusahaan memperkirakan rasio proses (run rate) tahunan sinergi sebelum pajak akan mencapai USD 300-400 juta dalam tiga hingga lima tahun ke depan. (NDA)

SHARE