Industri China Melambat Tipis di Maret 2023, Pemulihan Ekonomi Masih Stagnan
Aktivitas manufaktur China sedikit melambat pada bulan Maret di tengah ketahanan permintaan lokal dan berlanjutnya momentum pencabutan lockdown Covid-19.
IDXChannel - Aktivitas manufaktur China sedikit melambat pada bulan Maret di tengah ketahanan permintaan lokal dan berlanjutnya momentum pencabutan lockdown Covid-19 di awal tahun ini.
PMI Manufaktur NBS China turun menjadi 51,9 pada Maret 2023 dari 52,6 pada bulan sebelumnya yang merupakan laju tercepat sejak April 2012, dibandingkan dengan perkiraan pasar sebesar 51,5.
Meskipun melambat, ini menjadi ekspansi bulan ketiga berturut-turut.
Indeks pesanan baru juga melambat tipis 53,6 dibandingkan 54,1 pada Februari. Sementara pertumbuhan output juga melambat 54,6 dibanding 56,7 bulan sebelumnya.
Sebelumnya, sektor industri China berkembang dengan kecepatan tercepatnya dalam lebih dari satu dekade pada Februari. Namun, saat ini bisnis lokal masih menghadapi permintaan domestik yang melambat.
Di China, Indeks PMI NBS mengukur kinerja sektor manufaktur dan berasal dari survei perusahaan milik negara berskala lebih besar. Indeks ini didasarkan pada lima indeks individu di antaranya jumlah pesanan baru dengan bobot 30 %, output 25 %, ketenagakerjaan 20 %, waktu pengiriman pemasok 15 % dan stok barang yang dibeli 10 %.
Angka di atas 50 mengindikasikan ekspansi sektor manufaktur dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara, angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi, dan angka 50 menunjukkan tidak adanya perubahan.
Meski industri riil melambat, aktivitas sektor jasa masih menunjukkan geliat dengan melampaui perkiraan. Ini juga membantu keseluruhan perkembangan aktivitas bisnis.
Pembacaan hari Jumat ini juga masih sejalan dengan pernyataan Perdana Menteri Li Qiang baru-baru ini yang mengatakan pemulihan ekonomi China meningkat pada Maret setelah awal tahun agak melambat.
Namun, data Jumat juga menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi sejauh ini sebagian besar condong ke sektor jasa. Sektor manufaktur yang berperan sebagai penentu arah perekonomian China masih tertinggal.
Perdana Menteri Li mengatakan bahwa pemerintah akan terus meluncurkan langkah-langkah untuk mendorong pengeluaran lokal dan menopang pertumbuhan ekonomi. Ini diperkirakan akan menjaga permintaan akan layanan tetap tinggi dalam jangka pendek.
Tetapi sektor manufaktur menghadapi hambatan dari permintaan ekspor China yang melambat. Didorong karena suku bunga yang masih tinggi dan inflasi yang menghambat pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia.
Sementara bisnis lokal menyambut baik pelonggaran Covid-19 awal tahun ini, meski pabrik-pabrik di China masih beroperasi di bawah kapasitas. (ADF)