ECONOMICS

Industri Mamin Didorong Jalin Kemitraan Internasional Demi Bersaing di Pasar Global

Tangguh Yudha 02/06/2025 23:00 WIB

Kemenperin mendorong industri makanan dan minuman (mamin) Indonesia menjalin kemitraan internasional. Sebab, hal itu menjadi kunci bersaing di pasar global.

Industri Mamin Didorong Jalin Kemitraan Internasional Demi Bersaing di Pasar Global. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, mendorong industri makanan dan minuman (mamin) Indonesia menjalin kemitraan internasional. Sebab, hal itu menjadi kunci agar mampu bersaing di pasar global.

Menurutnya, kolaborasi penting dilakukan untuk transfer teknologi dan pengetahuan serta perluasan ekspansi pasar ekspor. Terlebih industri mamin menjadi salah satu industri yang berperan dalam menopang perekonomian nasional.

"Kemitraan internasional menjadi kunci untuk mendorong inovasi, meningkatkan mutu produk, dan memperluas jangkauan ekspor industri makanan dan minuman kita," kata Putu dalam keterangannya, Senin (2/5/2025).

Putu menyebut pemerintah melalui Kemenperin secara aktif mendukung pelaku industri nasional untuk menjalin kerja sama dengan mitra internasional. Salah satu contoh kerja sama internasional yang baru saja terwujud di sektor industri mamin, yakni antara PT Niramas Pandaan Sejahtera (NPS) dengan Tarami Corporation dari Jepang.

"Kami akan terus memfasilitasi dan mendukung kolaborasi ini," ujar Putu.

Untuk diketahui, Kemenperin mencatat industri mamin menunjukkan kinerja yang gemilang dengan tumbuh sebesar 5,82 persen pada triwulan III-2024. Capaian ini melampaui pertumbuhan PDB nasional yang tercatat sebesar 4,95 persen.

Kontribusinya terhadap PDB industri pengolahan nonmigas juga cukup signifikan, dengan mencapai 40,17 persen, yang menandakan peran vitalnya dalam struktur ekonomi nasional.

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan kinerja positif dari industri mamin tersebut dipacu oleh peningkatan permintaan domestik dan ekspor, serta investasi yang terus mengalir ke sektor ini.

"Realisasi investasi industri mamin pada triwulan III-2024 mencapai Rp 30,23 triliun, meningkat 28 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” kata dia.

Industri mamin juga ikut memberikan kontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja, dengan menyerap sekitar 3,6 juta orang melalui 1,7 juta unit usaha kecil dan menengah (UKM) di bidang makanan dan minuman.

Namun secara umum, di sektor industri agro yang mencakup industri mamin, telah menyerap tenaga kerja hingga 9,37 juta orang sepanjang 2024.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE