Industri Mamin Diklaim Anti Resesi dan PHK, Pengusaha Ungkap Alasannya
Konsumsi makanan dan minuman masih ditopang oleh permintaan domestik dan global yang masih cukup kuat.
IDXChannel - Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman mengungkapkan tahun 2023 diperkirakan masih akan melanjutkan tren positif untuk sektor makanan dan minuman (Mamin). Hal tersebut ditopang oleh permintaan domestik dan global yang masih cukup kuat.
"Meskipun di sektor lain seperti sepatu mereka mengatakan banyak terjadi penurunan dan pembatalan oder, tetapi mamin hingga saat ini masih cukup bagus," ujar Adhi dalam Market Review IDXChannel, Kamis (5/1/2023).
Adhi menjelaskan, kebijakan pemerintah yang mencabut PPKM dan kembali bangkitnya sektor retail menjadi salah satu alasan permintaan domestik untuk produk mamin kedepannya akan cukup bagus. Karena masyarakat sudah semakin nyaman dan tidak ada lagi pembatasan untuk bepergian.
Bahkan sektor retail sendiri, dikatakan Adhi sudah membuka order produk mamin untuk perisapan bulan puasa dan lebaran tahun 2023 mendatang. Hal tersebut yang membuat industri mamin saat ini tengah menggenjot Produksinya.
"Produksi terus meningkat bahkan yang biasanya hanya satu atau dua shift, beberapa perusahaan mulai menambahkan hingga 3 shift untuk memenuhi permintaan tersebut," kata Adhi.
Sedangkan dipasar Global, permintaan produk Mamin tersebut tidak kalah bagusnya, produk-produk IKM (Industri Kecil Menengah) binaanpun menurut Adhi kecipratan dampak orderan.
"Tahun lalu industri binaan seperti IKM dari industri kecap, industri rumah tangga berhasil menembus pasar timur tengah akibat Promosi rempah Indonesia yang kebanyakan IKM cukup menggembirakan," kata Adhi.
Jika menilik kinerja ekspor hingga bulan November 2022 lalu, catatan GAPMMI peningkatannya hingga 20% untuk pangan olahan saja, diluar produk turunan sawit.
Peningkatan kinerja ekspor tersebut juga mengerek kontribusinya terhadap PDB industri non migas. Hingga kuartal III 2022 lalu kontribusi Industri mamin terhadap PDB tembus Rp209,6 triliun.
"Pasar ekspor masih terus berkembang dan tumbuh, karena masih banyak juga permintaan dari sana, dan kita juga mengembangkan produk halal kita yang menajdi peluang untuk pasar timur tengah," pungkas Adhi.
(SLF)