ECONOMICS

Industri Otomotif RI Tumbuh Lebih Tinggi Dibanding Dunia

M Fadli Ramadan 20/02/2023 18:31 WIB

Kemenperin mengungkapkan, industri otomotif Indonesia memiliki masa depan yang sangat cerah.

Industri Otomotif RI Tumbuh Lebih Tinggi Dibanding Dunia. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Ilmate Kemenperin), Taufiek Bawazier mengungkapkan, industri otomotif Indonesia memiliki masa depan yang sangat cerah.

Taufiek menyampaikan kabar baik tersebut dalam diskusi bertema Net Zero Carbon, Tantangan dan Peluang Akselerasi Pasar Otomotif Indonesia yang digelar Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot) di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023, Senin (20/2/2023).

“Dedikasi yang kuat dari sektor otomotif alami pertumbuhan. Kalau kami lihat secara indikatornya di 2022, sektor otomotif tumbuh 10,64 persen. Artinya, ini lebih besar dari pertumbuhan ekonomi yang hanya lima koma sekian persen dan sektor industri keseluruhan 5,01, dan lebih tinggi dari pertumbuhan otomotif dunia yang hanya 3,1 persen,” kata Taufiek dalam sambutannya, Senin (20/2/2023).

Hal ini tercermin dari peningkatan jumlah penjualan kendaraan bermotor dan ekspor sepanjang 2022. Taufiek menegaskan, pemerintah sudah siap menghadapi tantangan dengan menghadirkan kendaraan ramah lingkungan.

“Kalau lihat optimisme, sebetulnya dari prospektif penduduk terhadap jumlah otomotif masih sangat menjanjikan. Hitunganya, ada 99 kendaraan per 1.000 penduduk. Jadi, ke depan, tantangannya kalau bicara net zero carbon, pemerintah sudah siap semua, tinggal kita melihat pertumbuhannya,” ujarnya.

Taufiek mengatakan, saat ini, permintaan sepeda motor listrik alami peningkatan dari hanya 26 ribu menjadi 36 ribu pada tahun ini. Itu berarti, permintaannya naik sekitar 50 persen, dan itu searah dengan tujuan pemerintah Indonesia.

“Mobil listrik pada 2021 hanya terjual 2.000 unit, tahun ini sudah terjual sekitar 12 ribu di Indonesia. Artinya ada permintaan yang meningkat ke depan dan kami dari pemerintah memahami untuk transformasi ke listrik, banyak variable yang sudah kita lihat,” jelasnya.

Pemerintah juga sudah mempersiapkan berbagai kebijakan untuk mempercepat tren kendaraan listrik di Indonesia, seperti insentif dan beberapa regulasi lainnya yang sedang didiskusikan.

Taufiek menyebut, secara regulasi pemerintah sudah siap, dengan Perpres 55 tahun 2019 itu yang mengamanatkan semua Kementerian/Lembaga untuk menyiapkan akselerasi kendaraan listrik berbasis baterai.

“Tinggal kita melihat masyarakat. Jadi, yang perlu kita sampaikan adalah daya beli masyarakat. Jadi, saya bicara tentang kemampuan dari personal, daya beli. Faktor pembiayaan juga perlu kita lihat, apakah masyarakat bisa mengembalikan atau tidak,” paparnya. 

(FAY)

SHARE