ECONOMICS

Industri Properti Berdampak ke Ekonomi RI, Nilainya Diproyeksi Capai USD5,2 Miliar di 2027  

Anggie Ariesta 07/10/2024 18:14 WIB

Managing Director Ciputra Group mengatakan industri properti berdampak ke ekonomi. NIlainya pun diproyeksi terus naik hingga USD5,2 miliar di 2027.

Industri Properti Berdampak ke Ekonomi RI, Nilainya Diproyeksi Capai USD5,2 Miliar di 2027. (Foto: Anggie/MNC Media)

IDXChannel - Managing Director of Ciputra Group Budiarsa Sastrawinata mengatakan industri real estate atau properti sangat besar pengaruhnya terhadap ekonomi Indonesia. Nilainya pun diproyeksi terus tumbuh dalam beberapa tahun ke depan.

Budiarsa mengatakan, berdasarkan data nilai industri real estate capai USD3,9 miliar atau Rp61,3 triliun per 2023. Kemudian, nilainya diprediksi mencapai USD5,2 miliar atau sekitar Rp82 triliun pada 2027.

"Industri real estate di Indonesia, itu industri properti juga mencapai USD14-16 miliar dari PDB dan juga melibatkan lebih dari 180 ribu pihak terkait, termasuk 10 persen tenaga kerja dan 31 persen tenaga daerah," kata Budiarsa dalam seminar Universitas Tarumanegara di Jakarta, Senin (7/10/2024).

Meskipun data yang dihimpun Budiarsa tersebut berasal dari sebelum pandemi Covid-19 berlangsung, tetapi menurut dia industri ini memang berdampak besar sehingga insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah diperpanjang.

"Makanya kenapa kita dapat insentif dari pemerintah PPN DTP karena ternyata dampaknya terhadap industri itu sangat besar," kata Budiarsa.

Dengan potensi industri properti yang begitu besar, Budiarsa sadar akan menjalankan core value perusahaan yang baik. Salah satunya dengan karyawan profesional di Ciputra Group.

Budiarsa membeberkan sebesar 42 persen dari karyawan Ciputra Group memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun. Padahal berdasarkan penelitian, masa kerja yang baik di perusahaan hanya mencapai 8,1 tahun.

"Jadi ini menunjukkan bahwa mungkin kita menjadi perusahaan yang menjadi diminati juga oleh calon karyawan yang sebetulnya bisa bekerja di perusahaan kita," ujar Budiarsa.

Adapun, Budiarsa Sastrawinata yang merupakan Managing Director Ciputra Group dan FIABCI World President (2023-2024) menjadi pembicara di seminar yang dilangsungkan oleh Universitas Tarumanegara dengan moderator Managing Partner of Helios Capital Hadi Cahyadi.

Budiarsa menjadi pembicara utama bersama Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja dan Presiden Direktur PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo di Auditorium 2 FI, Gedung B, Universitas Tarumanagara Jakarta.

Seminar ini mengusung tema “Integritas di Inti: Membangun Kepercayaan di Berbagai Industri” yang menghadirkan para pemimpin terkemuka dari bisnis keluarga dan BUMN terbaik di Indonesia.

Seminar itu membahas mengenai cara membangun budaya etis dalam organisasi dan menerapkan praktik transparan yang mendorong kesuksesan berkelanjutan.

(Febrina Ratna)

SHARE