ECONOMICS

Industri Semen Waspadai Dampak Berkurangnya Proyek Infrastruktur Pemerintah

Dinar Fitra Maghiszha 03/02/2025 21:02 WIB

Industri semen tengah menghadapi tantangan imbas penurunan daya beli masyarakat dan perlambatan proyek-proyek infrastruktur pemerintah. 

Industri Semen Waspadai Dampak Berkurangnya Proyek Infrastruktur Pemerintah. (Foto: MNC Media)

IDXChannelIndustri semen tengah menghadapi tantangan imbas penurunan daya beli masyarakat dan perlambatan proyek-proyek infrastruktur pemerintah. 

Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Lilik Unggul Raharjo mengungkapkan kekhawatiran atas perlambatan pembangunan infrastruktur. Terlebih, pengurangan anggaran terhadap proyek infrastruktur nasional, khususnya di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hal itu mulai terlihat dari penurunan volume penjualan semen di Kalimantan pada 2024, yang lebih rendah dari 2023.

“Hal ini disebabkan karena mulai melambatnya pembangunan seiring dengan kebijakan Pemerintah yang mengurangi anggaran untuk pembangunan terus proyek-proyek infrastruktur di Ibu Kota Nusantara,” kata Lilik di Jakarta, dikutip Senin (3/2/2025).

Data ASI menunjukkan penjualan semen dalam negeri mengalami kontraksi 0,9 persen menjadi 64,9 juta ton hingga akhir 2024, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 65,5 juta ton.

Sebaliknya, ekspor semen justru mengalami kenaikan 10,4 persen menjadi 11,9 juta ton.

Lilik melihat penurunan penjualan semen di pasar domestik disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat di sektor konstruksi.

“Terpicu mulai melambatnya permintaan semen dari proyek-proyek Pemerintah baik di Jawa maupun wilayah lainnya seperti proyek pembangunan IKN di Kalimantan Timur,” kata dia.

Adapun saat ini kapasitas terpasang industri semen nasional telah mencapai 119,9 juta ton per tahun. Peta konsumsi semen nasional masih didominasi oleh semen kantong dengan proporsi 69 persen, sementara semen curah mencakup 31 persen.

Namun, konsumsi semen kantong justru mengalami penurunan sebesar 3,1 persen, sedangkan semen curah mengalami peningkatan 4,4 persen.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE