ECONOMICS

Infeksi Omicron Lampaui Angka Puncak Kasus Delta, Tingkat BOR RS Terjaga

Kevi Laras 20/02/2022 08:40 WIB

Kasus Covid-19 varian Omicron melonjak kalahkan, kasus harian Delta 56.757 tahun lalu.

Kasus Covid-19 varian Omicron melonjak kalahkan, kasus harian Delta 56.757 tahun lalu. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan tingkat keterisian rumah sakit (RS) masih terjaga. Ketika kasus Covid-19 varian Omicron melonjak kalahkan, kasus harian Delta 56.757 tahun lalu.

Data berdasarkan hari Sabtu (19/2) kapasitas tempat tidur dan ruang isolasi berada dikisaran 37%, tidak mengalami perubahan dibanding kemarin (18/2). Kapasitas tempat tidur ini masih dapat ditingkatkan menjadi 150.000 tempat tidur isolasi dan ICU jika diperlukan. 

"Tapi pemerintah terus melakukan upaya maksimal untuk menjaga ketahanan layanan kesehatan masyarakat di tengah naiknya kasus konfirmasi harian karena penyebaran varian Omicron di Indonesia,” ujar dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid., Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dikutip dari laman resmi Kemenkes, Minggu (20/2/2022)

Dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, pemerintah memperkuat upaya testing, tracing dan treatment untuk menekan laju penyebaran Covid-19. Hingga Jumat (18/2), testing spesimen dilakukan hingga sejumlah 520.663. Jumlah ini naik dari hari sebelumnya (17/2) sejumlah 500.940.

Kemudian, mendorong vaksinasi sebagai pelindung tubuh dari risiko berat hingga kritis jika terpapar Covid-19. Jumlah penduduk yang divaksinasi meningkat pada (19/2), vaksinasi dosis 1 saat ini di posisi 91,01% dan dosis dua di posisi 67,2%. 

Lebih lanjut, pemerintah untuk mempertahankan kemampuan pelayanan kesehatan tetap maksimal dengan cara memenuhi kebutuhan oksigen. 10 Provinsi dengan penularan tertinggi sudah memiliki cadangan oksigen yang mampu bertahan lebih dari 48 jam. 

Selain itu jumlah oksigen konsentrator di 10 Provinsi tersebut juga mencapai 10.326 dan oksigen generator mencapai 65.

“Cara paling efektif untuk mendukung pemerintah saat ini adalah turut mempercepat vaksinasi dosis lengkap dan memperkuat protokol kesehatan, terutama ketika di ruang-ruang publik,” kata dr. Nadia. (TIA)

SHARE