Inflasi AS Mei Tembus 4 Persen, Terendah Sejak April 2021
Amerika Serikat mengumumkan inflasi sebesar 4,0% secara year-on-year (yoy) pada periode Mei 2023.
IDXChannel - Amerika Serikat mengumumkan inflasi sebesar 4,0% secara year-on-year (yoy) pada periode Mei 2023. Angka tersebut lebih rendah dari April sebesar 4,9% yoy, sekaligus terendah sejak April 2021.
Penurunan ini jauh lebih rendah dari ekspektasi konsensus pasar, sekaligus memberi sinyal positif bahwa bank sentral (Federal Reserve) dapat memangkas suku bunga acuan di akhir pertemuan dewan kebijakan The Fed pada Rabu (14/6).
Secara bulanan, inflasi Mei 2023 meningkat 0,1% (MoM), tetapi lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 0,4% (MoM), demikian data Biro Statistik Departemen Tenaga Kerja AS, Selasa (13/6/2023).
Sementara inflasi inti (core inflation) yang tidak termasuk biaya energi dan makanan tak berubah secara bulanan yakni di level 0,4% (MoM). Sedangkan inflasi inti tahunan meningkat 5,3% yoy, tetapi lebih rendah dari April sebesar 5,5% yoy.
Sebelumnya, pelaku pasar memproyeksikan inflasi AS bakal mereda imbas lonjakan suku bunga The Fed beberapa waktu terakhir. Sejumlah data makro, seperti naiknya klaim pengangguran menjadi penanda bahwa pasar tenaga kerja perlahan mendingin.
Indikator Fedwatch dari CME Group mencatat peluang sebesar 80% bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga di kisaran 5%-5,25%, dan memproyeksikan ada peningkatan 25 basis poin (bps) pada pertemuan The Fed bulan Juli, demikian mengutip Reuters, Selasa (13/6/2023).
Dua anggota dewan The Fed belum lama ini mengatakan bank sentral harus menunda kenaikan suku bunga, untuk menahan potensi krisis perlambatan ekonomi.
Rapat Dewan Kebijakan The Fed akan berlangsung pada Rabu (14/6) waktu setempat, diikuti oleh konferensi media oleh Gubernur The Fed, Jerome Powell.
(FAY)