Inflasi AS Menurun, Bawa Angin Segar Bagi Perekonomian RI
Penurunan inflasi Amerika Serikat (AS) terus berlanjut di April 2023. Hal ini membawa angin segar, khususnya bagi perekonomian Indonesia.
IDXChannel - Penurunan inflasi Amerika Serikat (AS) terus berlanjut di April 2023. Hal ini membawa angin segar, khususnya bagi perekonomian Indonesia.
"Semakin cepat penurunan inflasi di AS maka semakin positif bagi ekonomi Indonesia," ujar Ekonom sekaligus Direktur CELIOS, Bhima Yudhistira kepada IDXChannel di Jakarta, Kamis (18/5/2023).
Dia mengatakan, inflasi yang lebih rendah akan menahan kenaikan suku bunga lanjutan The Fed. Bagi pelaku usaha dan perbankan biaya bunga bisa jauh lebih rendah, ini akan mendorong ekspansi sektor riil.
"Penyaluran pinjaman ekspektasi nya tumbuh lebih solid pada kuartal-III," ucap Bhima.
Dari sisi ekspor, sinyal inflasi AS yang mulai menurun memberikan efek kepada kinerja ekspor bahan baku dan barang jadi dari Indonesia.
"Konsumen AS makin memiliki kemampuan beli yang baik," tandasnya.
Sebagai informasi, inflasi AS pada April 2023 tercatat sebesar 4,9 persen secara tahunan (yoy). Angka ini turun 10 bulan berturut-turut sejak mencapai 9,1 persen pada Juni 2022.
Kendati demikian demikian, inflasi secara bulanan (mtm) tercatat naik dari 0,1 persen pada Maret 2023 menjadi 0,4 persen pada April 2023.
Sementara itu, inflasi inti yang tidak termasuk harga bergejolak tercatat 5,5 persen yoy pada April 2023. Angka ini sedikit menurun dibandingkan bulan Maret 2023 yang sebesar 5,6 persen yoy.
(DKH)