ECONOMICS

Inflasi Dekati Target 2 Persen, Pemerintah Jepang Tekan Kenaikan Biaya Hidup 

Ibnu Hariyanto 03/02/2025 14:22 WIB

Menteri Ekonomi Jepang Ryosei Akazawa menyebut inflasi dasar semakin mendekati target 2 persen.

Menteri Ekonomi Jepang Ryosei Akazawa menyebut inflasi dasar semakin mendekati target 2 persen. (foto: MNC Media)

IDXChannel- Menteri Ekonomi Jepang Ryosei Akazawa menyebut inflasi dasar semakin mendekati target 2 persen. Pemerintah akan terus mendorong untuk mengurangi beban kenaikan biaya hidup.

Dilansir Channel News Asia, Senin (3/2/2025), Akazawa menyampaikan itu di hadapan parlemen Jepang.

"Jepang bertujuan untuk mendorong inflasi yang mendasari ke target 2 persen. Pada saat yang sama, mengambil langkah-langkah untuk meredam pukulan dari kenaikan biaya hidup," kata Akazawa.

Target inflasi 2 persen merupakan ketetapan yang dibuat pemerintah dengan Bank Sentral Jepang (BOJ) yang bertujuan untuk mengoordinasikan kebijakan untuk mengatasi stagnasi ekonomi.

Akazawa menambahkan inflasi lebih tinggi justru dialami sektor rumah tangga. Hal ini didorong oleh faktor-faktor penekan kenaikan biaya.

"Apa yang dihadapi rumah tangga setiap hari lebih banyak didorong oleh faktor penekan biaya, seperti kenaikan harga impor," katanya.

Saat ini, nilai tukar yen terhadap USD menguat 0,18 persen di angka 155,36 yen per USD.

Sebelumnya, harga-harga barang di Tokyo meningkat di awal 2025. Situasi ini membuat biaya hidup di Ibu Kota Jepang semakin tinggi.

Dilansir dari Bloomberg, Kementerian Dalam Negeri Jepang menyebut harga-harga konsumen tidak termasuk makanan segar di Tokyo naik 2,5 persen di Januari dari tahun sebelumnya. Ini jadi laju tercepat sejak Februari 2024.

Lalu kenaikan harga secara keseluruhan juga melesat hingga 3,4 persen. Ini juga jadi lonjak tercepat dalam dua tahun terakhir disebabkan harga makanan segar melonjak.

Situasi itu juga membuat biaya hidup di Tokyo naik karena harga makanan olahan yang melonjak. Hal ini disebabkan harga beras naik signifikan 73 persen dari tahun sebelumnya. Makanan segar juga melonjak 24 persen karena harga buah dan sayuran terus meningkat.

(Ibnu Hariyanto)

SHARE