ECONOMICS

Inflasi Desember Tembus 0,41 Persen, Ini Komoditas Pendorongnya

Taufan Sukma/IDX Channel 02/01/2024 12:01 WIB

secara tahunan (year on year/YoY), perekonomian Indonesia tercatat mengalami inflasi sebesar 2,61 persen.

Inflasi Desember Tembus 0,41 Persen, Ini Komoditas Pendorongnya (foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis nilai inflasi secara nasional pada Desember 2023 sebesar 0,41 persen.

Dengan demikian, secara tahunan (year on year/YoY), perekonomian Indonesia tercatat mengalami inflasi sebesar 2,61 persen.

Tingginya inflasi sepanjang Desember terjadi seiring meningkatnya Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 116,08 pada November 2023 menjadi 116,56 pada Desember 2023.

"(Inflasi Desember) Terjadi karena peningkatan IHK dari 116,08 pada November 2023 menjadi 116,56 pada Desember 2023," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, Selasa (2/1/2024).

Menurut Amalia, capaian Desember tersebut menjadi catatan tingkat inflasi tertinggi di sepanjang 2023 lalu. Penyumbang inflasi terbesar datang dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan porsi inflasi sebesar 1,07 persen.

"Tingkat inflasi bulanan Desember 2023 adalah yang tertinggi sepanjang tahun 2023 dan kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah makanan minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen, sehingga turut andil terhadap inflasi sebesar 0,29 persen," tutur Amali,a

Sementara, komoditas penyumbang utama inflasi adalah cabai merah dengan andil inflasi sebesar 0,06 persen, bawang merah sebesar 0,04 persen, cabai rawit sebesar 0,02 persen, beras sebesar 0,02 persen, dan telur ayam ras sebesar 0,02 persen.

Amalia menjelaskan, ada komoditas lain yang juga memberikan andil terhadap inflasi, yaitu tarif angkutan udara, perhiasan, dan rekreasi.

"Secara bulanan (month to month), angkutan udara memberi andil inflasi sebesar 0,05 persen, emas perhiasan 0,02 persen, dan rekreasi sebesar 0,01 persen," ungkap Amalia.

BPS mencatat ada 85 dari 90 kota mengalami inflasi. Sedangkan 33 kota di antaranya mengalami inflasi lebih tinggi dari inflasi nasional. Sedangkan lima kota lainnya mengalami deflasi dan seluruhnya berada di wilayah pulau Sumatera.

Sebaran inflasi tertinggi dan deviasi terdalam pertama di Pulau Sumatera inflasi tertinggi terjadi di Medan 0,6 persen deflasi Terdalam molaboh 0,67 persen sementara kota-kota di wilayah lain seluruhnya mengalami inflasi pulau Jawa inflasi tertinggi di Sumenep 0,71 persen inflasi terendah di Kudus 0,15 persen.

"Bali, Nusa Tenggara inflasi tertinggi Maumere 0,61 persen, inflasi terendah Mataram 0,29 persen. Di pulau Kalimantan inflasi tertinggi di Pontianak 0,66 persen, inflasi terendah di Banjarmasin 0,12 persen. Pulau Sulawesi inflasi tertinggi Gorontalo 1,32 persen, inflasi terendah di Palu 0,13 persen, Lalu di Maluku Papua inflasi tertinggi Ternate 1,64 persen dan terendah di Sorong 0,23 persen," tegas Amalia. (TSA)

SHARE