Inflasi Diperkirakan Tetap Rendah di Kisaran 2,5 Plus Minus 1 Persen
Inflasi inti diprakirakan tetap rendah seiring ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran.
IDXChannel - Bank Indonesia meyakini inflasi tahun 2025 dan 2026 tetap terjaga rendah dalam sasaran 2,5±1 persen.
"Inflasi inti diprakirakan tetap rendah seiring ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, kapasitas ekonomi yang masih besar, imported inflation yang terkendali, dan dampak positif dari digitalisasi," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso Minggu (26/10/2025).
Sementara itu, inflasi VF diprakirakan tetap terkendali didukung oleh sinergi pengendalian inflasi oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat/Daerah (TPIP/TPID) dan penguatan implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
"Tekanan inflasi secara umum tetap terjaga dalam kisaran sasaran. Inflasi IHK September tercatat sebesar 2,65 persen (yoy)," tuturnya.
Inflasi inti tetap rendah sebesar 2,19 persen (yoy), dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang masih di bawah kapasitas serta didukung konsistensi suku bunga kebijakan moneter Bank Indonesia dalam menjangkar ekspektasi inflasi sesuai dengan sasarannya dan imported inflation yang rendah.
Inflasi kelompok administered prices (AP) juga tetap rendah sebesar 1,10 persen (yoy) seiring menurunnya tarif angkutan dan bensin di tengah kenaikan harga jual eceran rokok.
Dia melanjutkan, inflasi kelompok volatile food (VF) meningkat menjadi 6,44 persen (yoy) didorong terutama oleh kenaikan harga komoditas cabai, bawang, beras, dan daging ayam ras seiring berakhirnya masa panen dan peningkatan biaya input produksi.
(kunthi fahmar sandy)