Inflasi hingga Stabilitas Pasar, Jalan Terjal Transisi Pemerintahan Pasca Pemilu 2024
Indonesia telah melewati pesta demokrasi lima tahunan di hari pencoblosan pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang digelar pada Rabu (14/2/2024).
IDXChannel - Indonesia telah melewati pesta demokrasi lima tahunan di hari pencoblosan pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang digelar pada Rabu (14/2/2024).
Sebanyak tiga kandidat pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden maju dalam gelaran pemilihan presiden (Pilpres) 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Dalam hasil hitung cepat (quick count) sementara, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul lebih dari 50 persen di berbagai lembaga survei.
Hasil quick count Litbang Kompas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul 58,73 persen per pukul 21.21 WIB. Sementara itu, pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat 25,10 persen. Kemudian pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan 16,17 persen.
Sementara hasil quick count lembaga survei Poltracking per pukul 10.06 WIB menyatakan pasangan 02 unggul 59,34 persen, dan diikuti pasangan 01 dengan perolehan 24,37 persen dan 16,29 persen untuk pasangan 03.
Hasil quick count lembaga Charta Politika menyatakan Prabowo-Gibran unggul 57,79 persen, dan pasangan Anies-Muhaimin memperoleh 25,7 persen. Sementara pasangan Ganjar-Mahfud memperoleh 16,50 persen.
Keunggulan pasangan 02 di prosesi quick count ini disambut beragam oleh berbagai kalangan. Meski demikian, PR pemerintah yang baru dalam menyelesaikan segala persoalan Indonesia belum selesai. Transisi pemerintahan yang baru masih perlu diuji. Lantas, bagaimana implikasi transisi pemerintahan bagi pasar dan ekonomi nasional?
Dampak Pilpres 2024 ke Pasar
Pasca pemungutan suarat 14 Februari, tepatnya pada Kamis (15/2/2024), pasar langsung bereaksi positif terhadap jalannya pemilu yang dinilai berjalan lancar dan stabil. Kondisi ini tercermin kinerja rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang langsung menguat.
- Kinerja Rupiah
Nilai tukar rupiah mengalami penguatan 0,58 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam sepekan terakhir di tengah gelaran pesta demokrasi lima tahunan ini. Menurut data Trading View, Kamis (15/2/2024), rupiah berada di kisaran Rp15.595 per USD, dari sebelumnya di level Rp15.589 per USD.
Sebelumnya, rupiah pada perdagangan awal pekan, Senin (12/2) sempat melemah di level Rp15.635. Meski demikian, rupiah kini stabil di kisaran Rp15.500 an.
Di era reformasi, Indonesia telah menyelenggarakan tiga kali Pemilihan Umum Presiden (Pilpres). Pilpres digelar pada 2004, 2009, dan 2014 dengan kinerja nilai tukar rupiah yang cukup beragam.
Sepanjang 2009, rupiah menguat 13,2 persen, sedangkan sepanjang 2004 dan 2014 rupiah melemah masing-masing 10,2 persen dan 1,8 persen terhadap dolar AS. Secara year on year (yoy), rupiah sudah terdepresiasi 2,64 persen sepanjang 2023 menurut data Trading View.
Memasuki 2024, rupiah sempat mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Pelemahan mata uang Garuda di awal tahun lebih didorong karena mundurnya ekspektasi pasar terkait pemangkasan suku bunga bank sentral AS.
Jelang akhir Januari, (24/1/2024), rupiah tertekan 0,56 persen di level Rp15.711 per USD. Dalam sebulan hingg 13 Februari 2024, rupiah telah melemah 0,23 persen terhadap dolar AS, menurut data Trading View.
Seminggu jelang pemilu, investor di pasar keuangan nampaknya masih bersikap wait and see di pekan menjelang gelaran pemilu.
Kala itu, rupiah masih menghadapi tekanan pekan ini, meski stabil di kisaran Rp15.600 per USD. Pada perdagangan Rabu (7/2/2024), kinerja rupiah menguat 0,25 persen di level Rp15.685 per USD pada pukul 11.53 WIB.
Jika melihat tren di pemilu 2014, nilai tukar rupiah atas dolar AS kembali bergerak menguat pada 8 Juli 2014. Sementara pilpres di adakan pada 9 Juli 2014.
Data Bloomberg Dollar Index kala itu menunjukkan rupiah bertengger di Rp11.708 atau menguat 0,04 persen. Sehari sebelumnya, (7/7/2014) rupiah bertengger di Rp11.713 (menguat 1,35 persen).
Dua hari pasca pilpres, tepatnya Kamis (10/7/2014), rupiah melanjutkan penguatan yang terjadi sejak akhir pekan sebelumnya. Berdasarkan data Bank Indonesia, kurs tengah rupiah bertengger di level Rp11.549 per dolar AS. (Lihat tabel di bawah ini.)
Saat itu penguatan rupiah juga didukung optimisme pelaku pasar yang merasa pilpres dapat berjalan dengan aman, damai, lancar, dan terkendali.
Tren yang sama terjadi pada pilpres 2019. BI mencatat pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penguatan secara point to point sebesar 1,17 persen hingga 23 April 2019. Sementara kala itu pilpres digelar pada 17 April 2019.
"Nilai tukar Rupiah pada 23 April 2019 tercatat menguat 1,17 persen secara point to point dibandingkan dengan akhir Maret 2019 dan 0,58 persen secara rerata dibandingkan dengan rerata Maret 2019," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
Penguatan rupiah kala itu tidak terlepas dari perkembangan aliran masuk modal asing yang besar ke pasar keuangan domestik, termasuk aliran masuk ke pasar saham yang berlanjut pada April 2019. Sementara pada pemilu 2024, transaksi dari investor asing di bursa saham dilaporkan mencapai Rp1,2 triliun menjelang hari pencoblosan pemilu Rabu (14/2).
- IHSG Perkasa
Sementara di pasar saham, IHSG hari ini dibuka menguat 1,77 persen ke level 7.337,58 pada perdagangan Kamis (15/2). Beberapa menit berjalan indeks masih bertahan di zona hijau dengan kenaikan 1,51 persen di level 7.318,58. Hingga pukul 10.46 WIB, IHSG masih menguat 1,67 persen.
Bloomberg sendiri memprediksi hasil hitung cepat yang mengunggulkan pasangan Prabowo-Gibran berpotensi membawa IHSG hingga tembus level 7.900. Meski demikian, analisis ini masih perlu diuji.
Tak hanya itu, saham-saham yang terafiliasi dengan kubu 02 juga mengalami penguatan pada perdagangan sesi I hari ini. (Lihat grafik di bawah ini.)
Di antaranya saham PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) yang terafiliasi dengan putra presiden RI Joko Widodo (Jokowi), sekaligus ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep. Per pukul 09.04 WIB, saham PMMP sempat naik 20,28 persen di level Rp510 per saham, sebelum turun kembali minus 2,83 persen. Diketahui Kaesang memiliki saham PMMP melalui PT Harapan Bangsa Kita (GK Hebat) dengan kepemilikan sebesar 7,27 persen.
Tiga saham yang memimpin top gainers hingga sesi I perdagangan antara lain PT Humpuss Maritim Internatinal Tbk (HUMI) yang sahamnya sudah meroket 33,96 persen. Informasi saja, HUMI merupakan emiten yang terafiliasi dengan Tommy Soeharto.
Ada juga emiten milik Erick Thohir yang merupakan pendukung paslon 02, PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) naik 12 persen. Sedangkan emiten milik Thohir lainnya, PT Mahaka Media Tbk (ABBA) terangkat 5,66 persen.
Emiten milik Garibaldi Thohir, yang mendukung Prabowo -Gibran, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) sahamnya juga terbang 6,08 persen.
Demikian pula, saham PT. Wir Asia Tbk (WIRG) yang terafiliasi dengan Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo, naik 8,6 persen. Adapun saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yang terafiliasi dengan keluarga Luhut Binsar Pandjaitan menguat 2,21 persen, hingga saham konglomerat properti Aguan yang memiliki proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN) seperti PANI naik 6,82 persen juga menjulang ke utara.
Saham emiten BUMN Karya dan semen, yang juga tampaknya merespons hasil quick count yang mengindikasikan proyek IKN akan berlanjut lantaran kedekatan visi-misi Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi pun bergerak di zona hijau. Saham PTPP terbang 24,44 persen, ADHI 22,6 persen, INTP naik 5,73 persen, dan SMGR 3,25 persen.
Tidak hanya saham-saham yang dekat dengan kandidat yang saat ini diunggulkan dalam perhitungan cepat, saham bank besar (big cap) pun ikut melejit.
Memasuki sesi II, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) melambung 4,68 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) naik 2,50 persen, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) terapresiasi 3,56 persen, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 1,8 persen.
Saham bank syariah BUMN PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan saham bank swasta seperti PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) juga masing-masing naik 2,98 persen dan 1,03 persen.
Tantangan Kandidat Terpilih
Ekonom cum Direktur CELIOS, Bhima Yudhistira menyatakan bahwa transisi pemerintahan pasca pilpres 2024 menyisakan sejumlah tantangan.
“Investor akan tetap melihat beberapa hal. Pertama, investor akan menunggu apakah ada pelaporan ke Mahkamah Konstitusi (MK) bagi mereka yang kalah,”kata Bhima kepada IDX Channel, Kamis (15/2).
Kemudian kedua, Bhima juga memperingatkan investor melihat andaikan Prabowo-Gibran menjabat dari sisi kebijakan dan program populis harus dilihat anggarannya tersedia di tahun pertama menjabat.
Ketiga, situasi yang berat ke depan karena faktor eskternal, seperti perdagangan internasional baik ekspor-impor ditambah tantangan ekonomi global yang melambat bahkan dua tahun ke depan.
“Kondisi ekonomi China yang juga melambat karena krisis properti, konsumsi yang melambat, ritel juga lemah di China, ini pastinya akan memberikan tantangan juga bagi pemerintahan yang baru ke depan,” imbuh Bhima.
Bhima menambahkan, oleh karena itu investor melihat yang paling penting adalah siapa yang akan menduduki jabatan di bidang ekonomi dan melihat koalisi prabowo cukup gemuk, tapi pos-pos penting siapa pengganti Sri Mulyani siapa pengganti Luhut.
“Siapa penggantinya dan kredibilitasnya seperti apa itu jauh lebih penting di mata investor. Oleh karena itu sebenarnya ini adalah situasi yang cukup kompleks,” lanjut Bhima.
Bhima juga menyoroti PR jangka pendek pemerintah baru dan akan menjadi konsen masyarakat adalah stabilitas harga pangan.
“Itu harus menjadi fokus di awal karena instabilitas pangan ini bisa menjadi ancaman hingga 2025. Mengingat stok beras yang turun tajam hingga gula dan kebutuhan pangan lainnya yang meroket, membutuhkan sosok menteri pertanian dan menteri perdagangan yang bisa menyelesaikan semua persoalan itu. Itulah yang akan menjadi fokus pelaku pasar,” pungkas Bhima.
- Ekspor Kian Lesu Awal Tahun 2024
Data rilis Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru pada Kamis (15/2/2024) menyebutkan, nilai ekspor Januari 2024 anjlok 8,34 persen di level USD20,52 miliar dibandingkan Desember 2023.
Nilai ekspor migas turun 5,49 persen sebesar USD1,39 miliar, dan ekspor non migas turun 8,54 persen atau USD19,13 miliar. Penyumbang penurunan ekspor adalah sektor non migas dengan penurunan kelompok HS27 dengan andil penurunan sebesar 3,85 persen.
Surplus neraca dagang juga terus melorot memasuki 2024. BPS mencatat RI hanya kedapatan surplus USD2,02 miliar pada Januari 2024. Angka ini turun dibanding bulan sebelumnya yang mencatatkan surplus mencapai USD3,31 miliar. (Lihat grafik di bawah ini.)
- Inflasi Pangan
Masyarakat kini juga dihadapkan pada kondisi tingginya harga pangan, terutama beras. Tak hanya harga yang meroket, beras juga mengalami kelangkaan di pasar ritel.
Melansir data Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Kamis (15/2) pukul 12.40 WIB, harga pangan pokok strategis, seperti beras, cabai, minyak goreng, daging ayam dan sapi, hingga kedelai masih cukup tinggi.
Terpantau harga beras premium mengalami kenaikan 0,06 persen di level Rp15.900 per kilogram (kg), sementara harga beras medium di level Rp13.950 per kg. Harga cabai rawit merah juga mengalami kenaikan 4,45 persen di level Rp51.210 per kg dan cabai merah keriting naik 2,45 persen di level Rp56.000 per kg. Harga telur ayam juga terpantau naik 0,84 persen di Rp28.680 per kg. Sementara daging merah naik 0,35 persen di Rp134.080 per kg.
Kualitas pertumbuhan ekonomi ke depan juga perlu diuji di tengah stagnasi angka 5 persen yang dicapai dalam 10 tahun terakhir.
Dalam riset Algo Research yang dipublikasikan 14 Februari 2024, usai Jokowi memenangkan pemilu pada 2019, terdapat banyak harapan terhadap kebijakan hilirisasi untuk meningkatkan transaksi berjalan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Namun hal ini tidak terwujud karena pertumbuhan PDB masih sebesar 5 persen dan bukan pertumbuhan 7 persen seperti yang dipromosikan pada masa pilpres dan kampanye 2019. Upaya hilirisasi pemerintah juga tidak menghasilkan konsumsi yang lebih tinggi.
Selain itu, pemerintah mencatat nilai impor beras Indonesia selama Januari 2024 mencapai USD279,2 juta atau Rp4,3 triliun (kurs Rp15.624 per dolar AS).
Nilai impor beras ini meroket 135,1 persen secara tahunan (yoy) dari USD118,7 juta pada Januari 2023. Namun, turun 16,73 persen secara bulanan (mtm).
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan impor beras mayoritas berasal dari Thailand senilai USD153 juta. Di urutan kedua ada beras dari Pakistan senilai USD79,3 juta, dan yang ketiga dari Myanmar senilai USD23,98 juta.
- Beban Program Pemerintahan Baru terhadap APBN
Di samping itu, salah satu inisiatif baru yang didorong oleh Prabowo adalah program makan siang gratis yang ditujukan kepada sekolah/institusi (tidak termasuk universitas) dan ibu hamil. Berdasarkan presentasi mereka, program ini bertujuan untuk menjangkau 83 juta orang alias 30 persen dari total populasi.
“Ini bersifat inflasi. Dengan asumsi setiap individu menerima Rp100 ribu/orang/hari = Rp2 juta/orang/bulan, total biaya program/tahun (dengan asumsi kelebihan anggaran 10 persen) = Rp2.198 triliun,” berikut perhitungan Algo Research.
Sebagai konteks, pendapatan yang diharapkan pemerintah dari pajak dan non-pajak pada tahun 2024 sebesar Rp2.780 tirliun sehingga program ini akan menghabiskan sekitar 79 persen dari total pendapatan pemerintah.
Prabowo dan tim juga menyebutkan bahwa mereka dapat menggunakan alokasi anggaran prioritas untuk membiayai program ini.
Namun total 5 sektor prioritas teratas hanya berjumlah Rp1.869 triliun, sehingga biaya program ini 17 persen lebih tinggi dibandingkan gabungan kelima sektor tersebut atau 51 persen lebih tinggi, bahkan tidak termasuk anggaran infrastruktur.
“Jika program ini terealisasi, cara membiayainya adalah dengan menerbitkan lebih banyak obligasi (yield lebih tinggi) dan menaikkan pajak yang akan berdampak pada konsumsi kelas menengah. Pemerintah juga perlu meningkatkan pagu defisit (dari 3 persen menjadi 6 persen) agar mempunyai ruang untuk belanja,”tulis riset Algo.
Jika ditengok, menurut data Kementerian Keuangan, ada 7 belanja prioritas negara dalam APBN 2024, di antaranya pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, infrastruktur, ketahanan pangan, hukum dan hankam, hingga subsidi. Anggaran pendidikan menduduki pos terbesar mencapai Rp665 triliun. Jika digabungkan, total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp2.504,9 triliun. (Lihat grafik di bawah ini.)
“Selanjutnya, karena program makan siang gratis tidak produktif dan menciptakan tambahan permintaan pangan dengan dampak “pro-pertumbuhan” yang minimal terhadap konsumsi/pendapatan pasar massal, hal ini dapat menyebabkan pengetatan pasokan pangan yang menyebabkan inflasi. Semua hal ini juga akan memberikan tekanan pada mata uang rupiah,” imbuh riset Algo.
Informasi saja, Riset Algo Research terbaru merilis survei sentimen pasar terkait pemilu yang melibatkan 515 responden yang sebagian besar adalah investor ritel IHSG.
Meskipun demikian, Algo menekankan karena Prabowo menawarkan kesinambungan kebijakan-kebijakan Jokowi (IKN, hilirisasi), pasar harus menunggu bagaimana kebijakan-kebijakan ini akan tercermin dalam hasil aktual. Misalnya jika melihat pertumbuhan PDB atau EPS, sebelum berasumsi bahwa IHSG akan menguat.
Temuan menarik lainnya, jika pemilu dilanjutkan ke 2 putaran, sebagian besar investor yakni 63-64 persen memperkirakan akan ada sentimen negatif dan tidak ingin Anies lolos, terlepas kandidat lainnya adalah Prabowo atau Ganjar.
Hal ini menunjukkan bahwa investor lebih khawatir terhadap dampak negatif kebijakan Anies dibandingkan kekhawatiran positif terhadap kelanjutan kebijakan baik yang dilakukan oleh Prabowo maupun Ganjar. (ADF)