Inflasi Jepang Diramal Dekati Level Tertinggi dalam Delapan Tahun
Inflasi Jepang pada Agustus ini diperkirakan mendekati level tertinggi dalam delapan tahun.
IDXChannel - Tingkat inflasi inti Jepang diprediksi naik mendekati level tertinggi 8 tahun pada Agustus. Kondisi ini terjadi karena perusahaan melanjutkan kenaikan biaya bahan baku yang dipicu pelemahan mata uang Yen, dan tekanan harga terus menerus.
Jajak pendapat Reuters, ditulis Jumat (16/9/2022) menunjukkan para ekonomi memperkirakan inflasi inti nasional, tidak termasuk harga makanan segar bergejolak, tetapi termasuk energi, naik 2,7% bulan lalu dari tahun sebelumnya.
Itu akan menandai kenaikan tercepat sejak November 2014 dan mengikuti kenaikan tahunan 2,4% yang terlihat pada Juli.
"Tampaknya tingkat inflasi terdorong naik dari Juli," kata Kepala Ekonom Norinchukin Research Institute, Takeshi Minami.
Dia menambahkan, biaya tagihan listrik, makanan olahan, menginap, dan makan di luar kemungkinan naik.
"Karena langkah menaikkan biaya impor bahan baku terus berlanjut. Inflasi nasional Agustus kemungkinan akan menunjukkan hasil yang sama," tutur Minami.
Dia melanjutkan, kenaikan inflasi inti akan menjadi yang tercepat dalam 31 tahun ketika menghilangkan efek dari kenaikan pajak di masa lalu.
Jajak pendapat Reuters juga menunjukkan, Bank of Japan (BOJ) terlihat mempertahankan target suku bunga jangka pendek di minus 0,1% dan janjinya untuk memandu imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun sekitar nol persen pada pertemuan berikutnya pada 21-22 September.
BOJ menetapkan target inflasi 2% pada 2013, selama tahun pertama masa jabatan Gubernur saat itu, Haruhiko Kuroda yang telah berulang kali mengatakan, bank sentral akan mempertahankan upaya stimulusnya. Sebab, setiap kenaikan inflasi yang didorong oleh biaya akan bersifat sementara.
Pemerintah Jepang akan merilis data inflasi 20 September pada pukul 08.30 waktu setempat, dua hari sebelum bank sentral mengakhiri pertemuan kebijakannya. (FAY)