ECONOMICS

Inflasi Ramadan 2024 Naik ke 0,52 Persen, Ini Biang Keroknya

Anggie Ariesta 01/04/2024 11:27 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi Maret 2024 sebesar 0,52% secara bulanan (month to month/mtm).

Inflasi Ramadan 2024 Naik ke 0,52 Persen, Ini Biang Keroknya. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi Maret 2024 sebesar 0,52% secara bulanan (month to month/mtm). Kenaikan ini dipicu peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,58 pada Februari 2024 menjadi 106,13 pada Maret 2024. 

Sementara itu, inflasi tahunan atau secara year on year (yoy) sebesar 3,05%.

"Secara tahun kalender year to date (ytd) terjadi inflasi 0,93%," ujar Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rilis BPS di Jakarta, Senin (1/4/2024).

Menurut dia, tingkat inflasi pada Maret 2024 yang bertepatan dengan momen Ramadan lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu.

Adapun kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar pada Maret 2024 adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan laju inflasi sebesar 1,42% dan memberikan andil inflasi sebesar 0,41%.

"Dengan komoditas penyumbang utama inflasi ini adalah telur ayam ras dengan andil inflasi sebesar 0,09%, daging ayam ras dengan andil inflasi sebesar 0,09%, beras dengan andil inflasi sebesar 0,09%, cabai rawit dengan andil inflasi 0,02%, serta bawang putih dengan andil inflasi sebesar 0,02%," jelas Winny.

Pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga terdapat komoditas yang memberikan andil deflasi di antaranya adalah cabai merah dan tomat yang memberikan andil deflasi masing-masing sebesar -0,02%.

Secara sebaran inflasi bulanan Maret 2024 menurut wilayah, sebanyak 34 dari 38 provinsi di Indonesia mengalami inflasi dan empat provinsi mengalami deflasi, dengan inflasi tertinggi di Kota Sulawesi Utara 1,07% dan deflasi terdalam di Maluku sebesar 0,46%.

(YNA)

SHARE