ECONOMICS

Inflasi Rendah dan Stabilitas Rupiah Jadi Alasan BI Rate Turun ke 5,25 Persen

Anggie Ariesta 16/07/2025 15:02 WIB

BI menurunkan suku bunga acuan BI Rate ke level 5,5 persen seiring prospek inflasi yang rendah dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang stabil.

BI menurunkan suku bunga acuan BI Rate ke level 5,25 persen seiring prospek inflasi yang rendah dan rupiah yang stabil. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI Rate ke level 5,25 persen seiring prospek inflasi yang rendah dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang cenderung stabil.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, dasar penurunan BI Rate kali ini karena perkiraan inflasi yang rendah, setidaknya dalam dua tahun ke depan.

"Bahkan perkiraan inflasi inti ke depan akan tetap berada di bawah tengah sasaran 2,5 persen," kata Perry saat pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI secara virtual, Rabu (16/7/2025).

Alasan kedua, kata Perry, adalah nilai tukar rupiah yang stabil, didukung oleh konsistensi kebijakan stabilisasi BI serta berlanjutnya aliran masuk modal asing. Rupiah hingga 30 Juni 2025 menguat 0,34 persen point-to-point dibandingkan akhir bulan sebelumnya.

"Perkembangan terkini hingga pertengahan Juli 2025 menunjukkan rupiah tetap stabil di tengah meningkatnya ketidakpastian global," kata Perry.

Penguatan dan stabilitas nilai tukar rupiah ini didukung oleh beberapa faktor utama, yaitu konsistensi kebijakan stabilisasi Bank Indonesia, berlanjutnya aliran masuk modal asing terutama ke instrumen Surat Berharga Negara (SBN), serta konversi valas ke Rupiah oleh eksportir pascapenerapan penguatan kebijakan Pemerintah terkait Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).

"Ke depan, nilai tukar rupiah diprakirakan stabil didukung komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik," katanya.

Selain itu, Perry juga menyinggung perlunya upaya secara bersama-sama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dia mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk BI, pemerintah, perbankan, dan dunia usaha untuk menggairahkan ekonomi.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE