Inflasi Rendah, Sri Mulyani Wanti-Wanti RI Tak Boleh Terlena
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyebut, Indonesia tidak bisa terlena hanya karena inflasi di Tanah Air rendah.
IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyebut, Indonesia tidak bisa terlena hanya karena inflasi di Tanah Air rendah dan pertumbuhan makro ekonomi resiliensi atau relatif terjaga di level 5 persen sepanjang 2023.
Menurutnya, faktor inflasi dari sektor pangan menunjukkan adanya kenaikan dan tekanan. Bahkan, saat menjelang Ramadan dan Lebaran tahun ini. Karena itu, kenaikan inflasi pangan perlu diwaspadai dan di atasi pemerintah.
“Indonesia di dalam situasi dunia yang masih bergumul dengan tekanan inflasi yang relatif tinggi, kita memiliki tingkat headline inflation-nya cukup rendah. Namun kita tidak boleh terlena karena faktor inflasi dari pangan menunjukkan adanya kenaikan dan tekanan,” ujar Sri Mulyani saat gelaran BRI Microfinance Outlook 2024, Kamis (7/3/2024).
“Khususnya, menjelang Ramadan dan hari raya perlu untuk diwaspadai dan diatasi,” papar dia.
Lingkungan global disebut-sebut Sri Mulyani tidak ramah dan tidak baik-baik saja saat ini. Pasalnya, situasi ekonomi dunia pasca pandemi Covid-19 cenderung lemah dan semakin terfragmentasi atau terbagi-bagi.
"Lingkungan global yang memang tidak ramah dan tidak baik-baik saja," ujarnya.
Kendati, ekonomi global sepanjang 2024 masih akan tertekan atau mengalami ketidakpastian, justru makro ekonomi Indonesia dipercaya masih berada di level stabil.
“Di dalam kondisi lingkungan global yang selama dua tahun berturut-turut, terutama pasca pandemi yang cenderung lemah dan makin terfragmentasi, ekonomi Indonesia kita relatif tetap terjaga,” jelas Sri Mulyani.
Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mencatat, Indonesia ada di tengah situasi dunia yang masih bergumul dengan tekanan inflasi yang relatif tinggi. Namun, Indonesia memiliki tingkat headline inflasi atau inflasi utama yang cukup rendah.
(FAY)