ECONOMICS

Inflasi Sumut 0,37 Persen di September, Biang Keroknya Kenaikan Harga Beras

Wahyudi Aulia Siregar 02/10/2023 22:40 WIB

Tingkat pergerakan harga di Sumatera Utara mengalami inflasi sebesar 0,37 persen di September 2023.

Inflasi Sumut 0,37 Persen di September, Biang Keroknya Kenaikan Harga Beras. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Tingkat pergerakan harga di Sumatera Utara mengalami inflasi sebesar 0,37 persen di September 2023. Inflasi di September 2023 ini didorong utamanya oleh kenaikan harga komoditi beras.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Nurul Hasanudin mengatakan, kenaikan harga beras memberikan andil sebesar 0,18 persen terhadap inflasi di Sumut.

“Berdasarkan kelompok pengeluaran, makanan, minuman dan tembakau andilnya paling besar yakni 0,19 persen. Di sana kita lihat ada beras sebagai peyumbang dominan, tidak hanya terjadi di Sumut namun juga secara nasional,” ungkap Hasanudin, Senin (2/10/2023).

Dia menerangkan, kalau dilihat pergerakan harganya, rata-rata sudah berada pada level Rp13.659 per kg.

“Harga ini kita (BPS) dapat dari berbagai pasar yang dipantau,” jelas pria yang akrab disapa Hasan ini.

Dibandingkan dengan Agustus 2023, kenaikan harganya cukup tinggi yakni mencapai 3,89 persen, atau naik rata-rata Rp500 per kg.

Dari Januari 2023, beras masih berada di level harga Rp12.700 per kg. Sehingga, terjadi inflasi hingga 12,33 persen.

“Tentunya ini menjadi perhatian. Terkait bagaimana pasokan, dan antisipasi dampak El Nino dan panen yang menurun,” ungkapnya.

Jika dilihat dari lima kota IHK, inflasi beras tertinggi dari Kota Padangsidimpuan dengan andil 0,42 persen. Kemudian Sibolga dengan andil 0,32 persen, Gunungsitoli sebesar 0,23 persen, Medan sebesar 0,16 persen, dan terkecil Pematangsiantar dengan 0,10 persen.

"Inflasi yang terjadi di Sumut ini lebih tinggi dari nasional yang mencatat sebesar 0,19 persen," pungkasnya.

Selain kenaikan harga beras, kenaikan biaya pendidikan juga berpengaruh beras terhadap inflasi Sumut di September 2023. Kenaikan biaya pendidikan juga mendominasi dengan andil sebesar 0,11 persen. 

Menurutnya, kenaikan uang kuliah menjadi penyebab tingginya inflasi pendidikan di Sumut.

Kemudian Hasan menjelaskan, dari lima kota yang dihitung Indeks Harga Konsumen (IHK), seluruhnya terjadi inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Padangsidimpuan dengan inflasi 0,49 persen, kemudian Sibolga sebesar 0,44 persen, Gunungsitoli dan Medan sebesar 0,38 persen dan terendah Pematangsiantar sebesar 0,16 persen.

(YNA)

SHARE