ECONOMICS

Inflasi Tahunan Tembus 5,95 Persen, Ini Biang Keroknya

Anggie Ariesta 03/10/2022 12:57 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan tembus 5,95% akibat komponen harga yang diatur oleh pemerintah.

Inflasi Tahunan Tembus 5,95 Persen, Ini Biang Keroknya (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan tembus 5,95% akibat komponen harga yang diatur oleh pemerintah. Komponen harga tersebut menyangkut kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM subsidi maupun non subsidi.

"Dimana pada bulan Agustus itu hanya sebesar 6,84% kemudian di September ini menjadi 13,28%, ini mudah dipahami karena memang di bulan September ada penyesuaian oleh pemerintah terkait dengan harga BBM, langsung dampaknya gitu ya," jelas Kepala BPS Margo Yuwono dalam Press Conference Rilis BPS, Senin (3/10/2022).

Untuk komponen harga bergejolak di September 2022 terjadi inflasi sebesar 9,02% dibandingkan pada Agustus 2022 sebesar 8,93%.

"Jadi untuk harga bergejolak juga ada kenaikan inflasinya yang bulan Agustus 8,93% di September ini menjadi 9,02% tapi kenaikannya tidak setajam kenaikan di harga atau komponen yang diatur pemerintah," terang dia.

Hal itu disebabkan, karena di bulan September terjadi deflasi untuk kelompok bahan makanan, minuman dan tembakau. Kemudian inflasi inti yang sebelumnya 3,04% di bulan Agustus 2022, di bulan September ini menjadi 3,21%.

Jika dilihat andilnya, inflasi tahunan sebesar 5,95% utamanya dikontribusikan oleh komponen harga yang diatur pemerintah.

"Dimana harga yang diatur pemerintah ini memberikan kontribusi kepada inflasi tahunan sebesar 2,35%," tambah Margo.

Kemudian diikuti oleh komponen inti yang memberikan andil 2,11% dan terakhir harga bergejolak yang memberikan kontribusi inflasi secara tahunan sebesar 1,49%.

Sebagai tambahan, inflasi komoditas pada komponen harga yang diatur pemerintah secara tahunan adalah bensin memberikan andil inflasi sebesar 1,13% secara yoy dan inflasi di September ini mencapai 31,9% di komoditas bensin.

Kemudian untuk Solar memberikan andil terhadap inflasi secara yoy sebesar 0,04% dan dilihat inflasi sendiri mencapai 33,01%.

"Beberapa dampak ikutan di bensin dan beberapa BBM memberikan tekanan juga kepada angkutan," katanya.

Rinciannya untuk andil ke inflasi secara tahunan, tarif angkutan dalam kota sebesar 0,10%, tarif angkutan antar kota 0,03%, angkutan udara 0,39%, bahan bakar rumah tangga 0,30%, tarif kendaraan roda 2 online 0,03%, dan tarif kendaraan roda 4 online 0,02%.

(DES)

SHARE