ECONOMICS

Inflasi Terkendali, Gubernur Bank Sentral Filipina Beri Sinyal Turunkan Suku Bunga

Ibnu Hariyanto 01/02/2025 18:08 WIB

Gubernur Bank Sentral Filipina (BSP), Eli Remolona menyebut suku bunga acuan kemungkinan akan turun karena kebijakan moneter yang lebih longgar di 2025 ini.

Gubernur Bank Sentral Filipina (BSP), Eli Remolona menyebut suku bunga acuan kemungkinan akan turun. (foto: FB/Banko Sentral NG Pilipinas

IDXChannel- Gubernur Bank Sentral Filipina (BSP), Eli Remolona menyebut suku bunga acuan kemungkinan akan turun karena kebijakan moneter yang lebih longgar di 2025 ini.

Dilansir Bloomberg, Sabtu (1/2/2025), Remolona menyebut Bank Sentral kemungkinan akan menurunkan suku bunga setengah poin persentase tahun ini.

Pemangkasan pertama sebesar 25 basis poin kemungkinan dilakukan pada paruh pertama 2025. Lalu diikuti pengurangan seperempat poin lagi pada paruh kedua.

Tahun lalu, BSP memangkas suku bunga acuan dengan total 75 basis poin ke level terendah dalam dua tahun terakhir yaitu 5,75%. Penurunan itu dikarenakan tekanan harga yang mulai mereda. 

BSP memperkirakan inflasi akan tetap terkendali. Bank Sentral memproyeksikan inflasi akan berkisar antara 2,5 persen sampai 3,3 persen di Januari dari 2,9 persen di Desember. 

"Inflasi kemungkinan akan tetap berada di dalam target 2-4 persen tahun ini," kata Remolona.

Remolona menyebut otoritas moneter sedang mendiskusikan kemungkinan untuk memangkas rasio giro wajib minimum (GWM) bank-bank sebesar 200 basis poin lagi. Pemangkas kemungkinan akan dilakukan pertengahan tahun ini.

"Penurunan lebih lanjut pada suku bunga acuan BSP dan GWM bank-bank akan menstimulasi perekonomian," katanya.

"Namun hal yang menyenangkan dari GWM adalah bahwa GWM mempengaruhi suku bunga deposito dan suku bunga pinjaman," katanya.

Bank Sentral Filipina kali menurunkan GWM di Oktober menjadi 7 persen dari deposito untuk bank-bank besar atau melepaskan sekitar USD7 miliar dana ke dalam sistem keuangan untuk membantu memacu pertumbuhan Filpina.

Lalu, Produk Domestik Bruto (PDB) Filipina berkembang di bawah target pemerintah yaitu 5,6 persen tahun lalu. Hal itu disebabkan lesunya investasi, konsumsi, dan hasil pertanian.

"Kami tidak melihat adanya hard landing dalam waktu dekat," ujar Remolona.

Bank Sentral Filipina akan mengadakan pertemuan untuk menetapkan suku bunga kebijakan pada 13 Februari 2025.

SHARE