ECONOMICS

Ingatkan Urgensi Hilirisasi, Bahlil: Stop Kirim Bahan Mentah Mirip Zaman VOC

Nia Deviyana 19/07/2025 05:00 WIB

Hilirisasi berarti mengolah bahan mentah menjadi barang jadi sehingga tidak ada lagi ekspor bahan mentah karena seluruh proses berada di dalam negri.

Ingatkan Urgensi Hilirisasi, Bahlil: Stop Kirim Bahan Mentah Mirip Zaman VOC. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan pentingnya swasembada energi dan hilirisasi dalam pembangunan energi nasional. Hilirisasi, kata Bahlil, berarti mengolah bahan mentah menjadi barang jadi sehingga tidak ada lagi ekspor bahan mentah karena seluruh proses berada di dalam negeri.

"Jangan lagi mengirim bahan mentah, nilai tambahnya di luar, kita cuman main ekspor material bahan baku. Kalau seperti itu apa bedanya kita dengan zaman VOC. VOC itu 390 tahun mengirim bahan baku yang membuat negara-negara lain candu terhadap sumber daya kita," kata Bahlil dalam peresmian Migas Corner di gedung Rektorat Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya, dikutip Jumat (18/7/2025).

Dia menambahkan selama ini negara-negara lain mendapatkan pasokan bahan baku dari Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pabrik mereka. 

"Karena itu, sudah saatnya Indonesia sepenuhnya menjalankan program hilirisasi, memproses komoditas hingga menjadi produk jadi," kata dia.

Sebagai contoh konkret, Bahlil menyebutkan bahwa ekosistem baterai untuk mobil listrik di Indonesia dengan nilai investasi mencapai USD20 miliar, telah menempatkan Indonesia sebagai produsen baterai terbesar kedua di dunia setelah China.

"Nanti bulan November ada investasi USD100 miliar atau Rp100 triliun. Sekarang kita akan membangun lagi dari China dan Korea, itu sekitar USD8 miliar yang juga menjadi salah satu yang terbesar dalam mengolah bahan baku nikel hingga menjadi cell battery. Bahkan Presiden Prabowo meminta hingga menjadi mobil listrik," kata Bahlil.

(NIA DEVIYANA)

SHARE