Inggris Cabut Aturan Wajib Pakai Masker di Area Publik
Menteri Perumahan Inggris, Robert Jenrick memberi keterangan bahwa pemerintah telah melonggarkan kewajiban pakai masker bagi masyarakat setempat,
IDXChannel - Menteri Perumahan Inggris, Robert Jenrick memberi keterangan bahwa pemerintah telah melonggarkan kewajiban pakai masker bagi masyarakat di Inggris. Hal tersebut dikarenakan data kasus Covid-19.
Jenrick menuturkan, pemerintah Inggris akan menjadikan penggunaan masker sebagai pilihan pribadi, apakah masyarakat akan tetap memakainya, atau tidak.
"Ini akan menjadi periode yang berbeda, di mana kita sebagai warga negara membuat penilaian ini daripada pemerintah memberitahu Anda apa yang harus dilakukan," kata Jenrick, seperti dilansir Reuters pada Senin (5/7/2021).
"Saya akan melakukannya (melepas masker). Saya tidak terlalu ingin memakai masker, saya tidak berpikir banyak orang senang melakukannya, kita akan berpindah ke fase di mana ini (penggunaan masker) akan menjadi masalah pilihan pribadi," sambungnya.
Dia kemudian mengatakan, pembatasan penguncian akan dihapus pada 19 Juli di bawah peta jalan pemerintah dan Perdana Menteri Boris Johnson akan menjelaskan rincian tentang tahap akhir pelonggaran di Inggris dalam beberapa hari mendatang.
Dirinya mengatakan bahwa data yang dimiliki pemerintah saat ini "sangat positif" dan menunjukan bahwa pihaknya dapat terus bergerak maju dalam rencana pencabutan pembatasan.
"Sepertinya kita sekarang dapat bergerak maju dan beralih ke rezim yang jauh lebih permisif di mana kita menjauh dari banyak pembatasan yang telah begitu sulit bagi kita," katanya. Baca juga: Denmark Bentrok Inggris di Semifinal, Simon Kjaer: Kami Banyak PR
"Kita harus memastikan bahwa setiap orang dewasa mendapat vaksinasi ganda, karena itu adalah kunci untuk menjaga agar virus tetap terkendali saat kita memasuki musim gugur dan musim dingin," imbuhnya.
Johnson awalnya ingin mencabut pembatasan akhir pada bulan Juni. Tetapi rencananya dibatalkan oleh meningkatnya kasus virus corona, sebagian besar didorong oleh varian Delta yang lebih menular.
Pekan lalu, Johnson mengatakan bahwa meskipun program vaksinasi Inggris telah memutuskan hubungan antara infeksi dan kematian, beberapa tindakan pencegahan mungkin harus tetap dilakukan setelah 19 Juli.
(IND)