ECONOMICS

Ingin Jadi Perusahaan Navigasi Penerbangan Bertaraf Global, Ini Upaya Airnav

Suparjo Ramalan 15/11/2021 07:56 WIB

AirNav Indonesia tengah berupaya menjadi penyedia pelayanan navigasi penerbangan bertaraf internasional.

AirNav Indonesia tengah berupaya menjadi penyedia pelayanan navigasi penerbangan bertaraf internasional. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia tengah berupaya menjadi penyedia pelayanan navigasi penerbangan bertaraf internasional. Langkah itu sejalan dengan program transformasi Kementerian BUMN selaku pemegang saham. 

Junior Manager Humas AirNav Indonesia, Syafiandry menyebut, meski industri penerbangan dalam negeri masih terdampak pandemi Covid-19, pihaknya terus mengambil langkah-langkah strategis agar tetap memberikan pelayanan navigasi terbaik. 

"Sebagai entitas dengan fungsi penting dalam menyediakan layanan navigasi udara, AirNav menangani Covid-19 dengan pendekatan yang bijaksana dan terstruktur, kami melakukan yang terbaik untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan karyawan kami dan keluarganya,” ujar Syafiandry saat ditemui di Bandara Toraja, Sulawesi Selatan, Minggu (14/11/2021). 

AirNav Indonesia menjadi tonggak sejarah dalam dunia penerbangan nasional, pasalnya perusahaan menjadi satu-satunya penyelenggara navigasi penerbangan di Indonesia.

Saat ini, AirNav Indonesia memiliki 292 cabang atau unit yang tersebar di seluruh bandar udara (bandara) di Tanah Air. Jumlah cabang itu naik signifikan jika dibandingkan 2013 lalu yakni 26 unit saja, saat itu perusahaan baru didirikan. 

Syafiandry menuturkan Pendirian Perum LPPNPI ini, didasarkan atas Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 Tahun 2012 Tentang Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia. Usai beleid tersebut diterbitkan, pelayanan navigasi yang sebelumnya dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) serta UPT diserahkan kepada AirNav Indonesia.

Sejak saat itu, seluruh pelayanan navigasi yang ada di 26 bandar udara yang dikelola oleh Angkasa Pura I dan m Angkasa Pura II resmi dialihkan ke AirNav Indonesia, begitu juga dengan sumber daya manusia dan peralatannya.

Kepemilikan modal AirNav Indonesia sepenuhnya dimiliki oleh negara yang atau diwakilkan Kementerian BUMN. Sedangkan Kementerian Perhubungan berperan sebagai regulator bagi perusahaan. Sebagai perum, yang bertujuan untuk meningkat pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia, AirNav Indonesia menjalankan business process dengan cara cost recovery.

Lebih jauh, penguatan bisnis perusahaan terus diperkuat manajemen. Baru-baru AirNav Indonesia kembali dipercaya mengelola layanan navigasi di Bandara Toraja, Sulawesi Selatan, usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peresmian pada Maret 2021 lalu. 

Aeronautical Communication Officer, Airnav Indonesia Unit Toraja, Abbas mencatat, jenis pelayanan perusahaan di kawasan itu berupa Aerodrome Flight Information Service (AFIS). Dimana, tim teknis bertugas memberikan informasi selama penerbangan. 

Adapun maskapai penerbangan yang beroperasi di bandara Toraja saat ini mencakup Citilink, Wings Air, dan Susi Air Perintis dengan rute penerbangan Makassar-Toraja. 

Jenis pelayanan AFIS juga didukung fasilitas penunjang berupa VHF A/G PORTABLE FUNKE, main dan standby dua unit, Frekeuensi122.2 MHz, kondisi normal operation, komputer, PC AWOS & admin, recorder, kondisi normal operation, status main operation, hingga Handy Talky (HT), 

"Di Bandara Toraja, Ibaratkan mengemudi mobil, itu bisa menggunakan penglihatan sendiri, begitu juga dengan AVIS (di bandara Toraja) bantu dengan informasi rute penerbangan, informasi cuaca dan lain-lain. Kalo bandara lain butuh fasilitas komplit untuk jaga keselamatan pesawat, ketinggian, kita kasih muter-muter dulu, supaya pengaturan itu lebih selamat. Kapan bandara naik kelas ketika kebutuhan keselamatan lebih tinggi," kata Abbas. (TIA)

SHARE