ECONOMICS

Ini Alasan Toyota Belum Hadirkan Fortuner Hybrid di Indonesia

M Fadli Ramadan 08/09/2024 18:01 WIB

PT Toyota Astra Motor (TAM) resmi meluncurkan Fortuner baru dengan sejumlah perubahan pada tampilan eksterior dan interiornya. 

Ini Alasan Toyota Belum Hadirkan Fortuner Hybrid di Indonesia. Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT Toyota Astra Motor (TAM) resmi meluncurkan Fortuner baru dengan sejumlah perubahan pada tampilan eksterior dan interiornya. Tapi, tidak ada varian hybrid yang ditawarkan oleh produsen asal Jepang itu. 

Marketing Director PT TAM Anton Jimmi Suwandy mengatakan belum ada yang mengetahui jenis teknologi hybrid seperti apa yang cocok untuk konsumen Indonesia. 

Oleh sebab itu, Toyota masih mengandalkan varian mesin diesel dan bensin untuk dipasarkan di Tanah Air.

Sebagai informasi, Toyota Fortuner Hybrid meluncur di Afrika Selatan, pada April 2024. Mobil tersebut ditawarkan dalam 8 tipe dengan harga 834.800 Rand setara Rp707 juta, sampai 972.300 Rand atau Rp823 juta.

"Kita melihat (kebutuhannya) agak berbeda dengan negara lain. Tapi catatan, sekali lagi (Fortuner Hybrid) itu mild hybrid bukan full hybrid teknologinya. Dan kita lihat di Indonesia apakah lebih cocok mild hybrid, atau sekarang kita mengarah pada flexy fuel?" kata Anton di Senayan, Jakarta, Jumat (6/9/2024).

Lebih lanjut dia menjelaskan, perusahaan sepertinya akan mengikuti arahan pemerintah untuk mesin diesel yang lebih ramah lingkungan, yaitu bisa menggunakan jenis bahan bakar bioetanol dengan kandungan minyak nabati lebih tinggi. 

"Tadi kita juga sempat katakan pemerintah arahnya ke flexy fuel. Sekarang ada B30, mungkin kedepannya ada B35 dan lain-lain. Ke depannya, ini bisa mengurangi permintaan BBM, dan sebagainya. Jadi saya rasa yang penting tujuannya, bukan teknologinya," ujarnya.

Toyota Fortuner versi ramah lingkungan itu hanya mengandalkan mild hybrid, atau kategori hybrid ringan. Teknologi ini menggabungkan mesin diesel empat silinder berkapasitas 2.800cc turbo dengan baterai berkapasitas 48 Volt, atau 41,6 Ampere. 

Mesin semi hybrid tersebut dikombinasikan dengan generator motor listrik sebagai pengganti alternator konvensional. Fungsinya, memberikan tenaga di kecepatan rendah.

SUV tersebut dapat menyemburkan tenaga maksimal 201 hp pada 3.000-3.400 rpm, dan torsi puncak 500 Nm pada 1.600-2.800 rpm. Sementara konsumsi bahan bakarnya diklaim lebih efisien 5 persen, dengan klaim 7,9 liter per 100 km, atau setara 12,6 km per liter.

(NIA DEVIYANA)

SHARE