Ini Cara Menko Luhut Kejar Kenaikan Ekspor Udang 250 Persen di 2024
Pemerintah menargetkan produksi udang Indonesia mencapai 2 juta ton dan nilai ekspor udang naik 250% di 2024.
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah secara konsisten mendorong akselerasi produksi udang untuk mencapai target 2 juta ton pada akhir 2024 dengan peningkatan nilai ekspor sampai 250 persen.
Dalam mewujudkan hal tersebut, Luhut mengatakan, perlu memperkuat hulunisasi industri udang, yaitu dengan memalukan pengembangan kapasitas, kualitas dan produktivitas usaha hatchery dan tambak.
Sedangkan untuk hilirisasi dengan pengembangan produk olahan bernilai tambah, diversifikasi produk perikanan untuk bisa masuk ke pasar-pasar regional dan global secara kompetitif, penetrasi ke pasar-pasar baru yang potensial, mengingat kebutuhan pangan berbasis laut (blue food) saat ini semakin meningkat.
"Kita harus melakukan perbaikan sistem produksi di hulu, kemudahan perizinan, dukungan infrastruktur produksi, irigasi dan sistem logistik perikanan yang efisien, skema perkreditan yang mudah dan murah," ujarnya dalam acara “NATIONAL SHRIMP ACTION FORUM 2022" yang dipantau secara virtual, Rabu (26/10/2022).
"Juga tata kelola (good governance) yang transparan dan akuntabel serta inovasi teknologi dan manajemen, didukung afirmasi kebijakan dan regulasi di pusat dan daerah," kata Luhut.
Selain itu, dalam meningkatkan daya saing industri udang, Luhut mengatakan, ada dua persyaratan dasar yang dibutuhkan, yaitu Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR/KKPRL) dan Persetujuan Lingkungan untuk mendapatkan NIB dan sertifikat standar, sebagai identitas dan legalitas usaha.
Kemudian, lanjut Luhut, pihaknya telah berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga untuk menyepakati penyederhanaan jumlah perizinan usaha melalui OSS sebagai amanat UU Cipta Kerja Nomor 11 tahun 2020.
"Diharapkan penyederhanaan izin yang dituangkan dalam buku pedoman yang telah disepakati ini, menjadi rujukan di lapangan bagi segenap pemangku kepentingan dari sisi pemerintah pusat dan daerah, aparat penegak hukum (APH), dunia usaha dan institusi pembangunan lainnya terkait usaha tambak Udang," ungkap Luhut.
Lebih lanjut dia menekankan perlunya memperkuat sinergitas program dan peran lintas sektor melalui crash program. Crash program meliputi, penguatan implementasi Program Prioritas Revitalisasi Tambak, Akselerasi Produksi dan Ekspor Udang untuk tahun 2022-2024.
“Diminta kepada semua K/L dan instansi terkait untuk bisa saling memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk kebangkitan industri udang nasional. Penguatan komitmen eksekusi program, komitmen aksi bersama sangat dibutuhkan saat ini,” katanya.
Luhut juga meminta perbankan, institusi penegak hukum, akademisi, serta pemerintah daerah untuk bisa mendukung kebangkitan industri udang nasional dengan peran yang proaktif.
“Kepada kalangan perbankan, institusi penegak hukum, para akademisi, pemerintah daerah agar dapat mendukung kebangkitan industri udang nasional ini dengan peran yang proaktif, pemberian skema kredit yang mudah, pemenuhan kepatuhan hukum yang tepat, sehingga kegiatan usaha dapat secara produktif dijalankan, serta terbangun iklim usaha yang kondusif untuk investasi udang nasional,” tandas Luhut.
(FAY)