Ini Dampak Kenaikan Suku Bunga Acuan BI ke Sektor Properti dan Otomotif
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 5,75% dinilai akan memberikan dampak negatif bagi dua sektor industri di tanah air.
IDXChannel - Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 5,75% dinilai akan memberikan dampak negatif bagi dua sektor industri di tanah air.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori, Arjun Ajwani mengatakan, kenaikan suku bunga acuan akan berdampak negatif pada industri properti dan otomotif.
Dari sisi sektor properti, Arjun menyebut kenaikan suku bunga akan turut mengerek beban biaya operasional sejumlah perusahaan properti dan konstruksi.
“Selain itu, biaya konsumen untuk beberapa hal akan meningkat, jadi dampaknya negatif,” kata Arjun kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (20/1/2023).
Sementara dari sisi sektor otomotif, kenaikan suku bunga juga akan menekan permintaan kendaraan. Hal itu dikarenakan bunga kredit kendaraan akan ikut naik.
“Keduanya berdampak kepada pembeli, karena secara hipoteka akan lebih mahal,” ujar dia.
Pada sektor otomotif, Arjun merekomendasikan investor untuk mencermati saham PT Astra International Tbk (ASII) karena dinilai undervalued dengan fundamental yang kuat. Sedangkan pada sektor properti, ia merekomendasikan saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Sebelumnya, Analis PT Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora masih merekomendasikan saham di sektor properti dan otomotif untuk investasi jangka panjang karena harga yang masih murah. Sementara untuk para trader ia merekomendasikan untuk wait and see terlebih dahulu.
“Bisa lebih selektif dan memilih emiten yang rajin membagikan dividen, serta memiliki dividen pay out ratio besar, sehingga dividen yield yang diterima investor juga besar,” kata Andhika dalam Market Buzz IDX Channel, Kamis (19/1/2023).
Andhika menilai, harga saham sektor properti dan otomotif yang masih murah, juga musim pembagian dividen yang akan datang menjadi faktor menarik untuk mempertimbangkan investasi jangka panjang di dua sektor tersebut.
“Saya rekomendasikan investasi terlebih dahulu, buy on weakness. Untuk jangka panjang tentunya akan mendapatkan profit dari kenaikan harga,” pungkas dia.
Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan tingkat suku bunga acuan. Dalam Rapat Dewan Gubernur kemarin (19/1/2023), suku bunga acuan BI naik sebesar 0,25% atau 25 basis poin menjadi 5,75%.
(YNA)