Ini Deretan Negara yang Alami Resesi, Mayoritas di Eropa
Resesi ekonomi adalah fase yang menantang bagi negara mana pun.
IDXChannel - Resesi ekonomi adalah fase yang menantang bagi negara mana pun, karena berdampak pada mata pencaharian, bisnis, dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Berkut adalah empat negara yang saat ini mengalami resesi ekonomi.
1. Irlandia
Irlandia saat ini berada dalam resesi setelah ekonominya terus-terusan menyusut. Ekonomi negara anggota Uni Eropa tersebut berkontraksi 0,7% di triwulan IV-2023.
Irlandia bergantung pada aktivitas ekonomi multinasional sehingga negara tersebut rentan terhadap guncangan eksternal. Irlandia banyak menjual produk obat-obatan dan teknologi yang permintaannya mereda usai pandemi.
2. Finlandia
Perekonomian Finlandia mengalami kontraksi sebesar 0,4% pada kuartal IV- 2023, menandai penurunan kedua berturut-turut. Konsumsi yang lemah dan biaya bunga yang tinggi mendorong terjadinya resesi.
Menurunnya penjualan rumah, terutama bangunan baru, dan keragu-raguan investor properti memperburuk situasi. Meningkatnya pengangguran, terutama di bidang konstruksi, menambah tekanan.
3. Jepang
Jepang di luar dugaan mengalami resesi pada akhir tahun lalu karena beberapa faktor. Inflasi yang tinggi, melemahnya yen, dan kenaikan harga pangan membebani dunia usaha dan konsumen, sehingga menyebabkan berkurangnya pengeluaran.
Meskipun terdapat rekor keuntungan perusahaan dan pasar saham yang berkembang pesat, belanja konsumen dan investasi bisnis tertinggal karena upah yang stagnan. Polarisasi ekonomi ini memperburuk kemerosotan ekonomi.
4. Inggris
Inggris memasuki resesi teknis dengan pertumbuhan ekonomi negatif selama dua kuartal berturut-turut. Kantor Statistik Nasional melaporkan kontraksi PDB sebesar 0,3% pada kuartal terakhir 2023.
Resesi menimbulkan tantangan politik bagi Perdana Menteri Rishi Sunak menjelang pemilu nasional tahun ini. Bank of England memperkirakan sedikit peningkatan ekonomi pada 2024 dan mempertimbangkan penyesuaian kebijakan untuk mendukung pertumbuhan di tengah pelemahan yang berkepanjangan. (WHY)