Ini Kata Pengamat Terkait Strategi Ekonomi Pemerintah Tahun Depan
Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Muhammad Faisal, menilai lima agenda utama yang disampaikan oleh Presiden Jokowi terkait RUU APBN 2023 masih terlalu luas.
IDXChannel - Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Muhammad Faisal, menilai lima agenda utama yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait RUU APBN 2023 masih terlalu luas.
Dia mengatakan, aspek-aspek tersebut memang sangat dibutuhkan. Namun perlu penajaman pada sektor-sektor tertentu.
"Seperti perbaikan dari sumber daya manusia misalkan pembangunan SDM, ini kan harus lebih tajam lagi, itu menyasar kepada permasalahan yang ada sekarang dan mengatasi bukan hanya dari upgrade skill," kata Faisal kepada MPI, Selasa (16/8/2022).
Dia mengungkapkan hal yang tidak kalah penting adalah penciptaan lapangan pekerjaan yang dimulai dari pendidikan vokasi sampai dengan pendidikan yang paling dasar.
"Yang jelas banyak hal yang menjadi sorotan," ujar Faisal.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi mengungkapkan ada beberapa strategi yang akan ditempuh dalam APBN 2023. Nantinya APBN 2023 akan difokuskan pada lima agenda utama, yaitu penguatan kualitas SDM unggul yang produktif, inovatif, dan berdaya saing melalui peningkatan kualitas pendidikan dan sistem kesehatan, serta akselerasi reformasi sistem perlindungan sosial, akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi, khususnya pembangunan infrastruktur di bidang energi, pangan, konektivitas, serta teknologi informasi dan komunikasi.
"Kemudian pemantapan efektivitas implementasi reformasi birokrasi dan penyederhanaan regulasi, pelaksanaan revitalisasi industri, dengan mendorong hilirisasi untuk meningkatkan aktivitas ekonomi yang bernilai tambah tinggi dan berbasis ekspor, dan mendorong pembangunan dan pengembangan ekonomi hijau," kata Jokowi.
(FRI)