Ini Misi Ekonomi Dibalik Safari Politik Wapres AS Kamala Harris di Asia
Harris membawa sejumlah misi dan agenda politik hingga ekonomi yang pada pokoknya menegaskan "AS akan terus berada di Asia".
IDXChannel - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris dijadwalkan memulai safari politik menebar pengaruh negerinya di kawasan Asia pada Minggu (22/8/2021) pekan ini.
Harris membawa sejumlah misi dan agenda politik hingga ekonomi yang pada pokoknya menegaskan "AS akan terus berada di Asia", menurut seorang pejabat senior pemerintah di tengah kuatnya pengaruh China.
"Pemerintah ... mempertegas bahwa kami memiliki komitmen kuat di kawasan ini, kami adalah bagian dari Indo-Pasifik dan kami akan tetap tinggal," kata pejabat itu, dilansir Reuters, Jumat (20/8/2021).
Langkah pertama Harris, menurut seorang pejabat senior Gedung Putih, adalah menegaskan keberpihakannya terhadap negara-negara Asia yang menolak klaim Beijing terhadap Laut China Selatan.
"Ini menjadi fokus dan prioritas yang luar biasa dari seluruh tim termasuk wakil presiden ... pada saat yang sama Asia Tenggara dan Indo-Pasifik sangat penting. Dan itulah mengapa dia berangkat ke Asia," pejabat itu menambahkan.
Harris akan berkunjung ke Singapura dan bekas musuh perangnya, Vietnam untuk mempromosikan keamanan, perubahan iklim, bantuan pandemi, dan tatanan hukum internasional, menurut juru bicara Symone Sanders.
Seperti diketahui China mengklaim sekitar 90% wilayah lautnya berada di zona ekonomi maritim negara-negara Asia Tenggara seperti Brunei, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Beijing bertindak dengan membangun pangkalan militer di pulau-pulau kecil buatan di sekitar wilayah tersebut
Sengketa yang memiliki pengaruh ekonomi ini membuat Washington turun tangan dan "mencari tahu mengapa hal itu harus berada di bawah bayang-bayang diplomasi China.
Pengadilan arbitrase dunia pada dasarnya telah menolak klaim 'sembilan-garis-putus' China atas laut seluas 3,5 juta kilometer persegi itu pada 2016 lalu. Namun, 'bujuk-rayu' Beijing tidak berhenti di situ. Mereka menawarkan bantuan ke sejumlah saingan maritimnya di Asia Tenggara seperti infrastruktur, bantuan Covid-19 termasuk vaksinasi.
Kedatangan Harris dimungkinkan dapat menjadi angin segar negara-negara Barat di tengah ketatnya pertahanan militer dan ekonomi China di Asia yang terus meluas sejak dekade terakhir.
Harris mencoba memperbaiki regulasi hubungan dagang AS dengan negara-negara Asia Tenggara yang sempat memanas di era Donald Trump
"Inilah yang membuat 'perang-dagang' China-AS dalam ketidakpastian karena berhentinya perdagangan AS di Asia yang sudah berlangsung lama," tulis dalam Kajian Strategis Studi Hubungan Internasional, di Washington, dilansir Voice of America, (18/8).
Kendati demikian, AS terus melihat peluang untuk membangun sekutu dan aliansi dagang di ASEAN. Persaingan dua arah negara adidaya ini menjadi lebih strategis saat AS gencar mempromosikan isu-isu iklim, energi, dan juga kesehatan.
“Ini penting bagi ASEAN yang memahami bahwa kedatangan AS adalah untuk membangun kemitraan strategis dan mencari tahu ke mana kami ingin membawa kerja sama ini di masa depan,” kata Melissa Brown, pejabat US Mission to ASEAN, (9/8/2021).
Sementara itu negara-negara ASEAN diproyeksikan menginginkan komitmen konkret dari AS daripada janji-janji pemerintahan Biden sejauh ini, menurut Oh Ei Sun, dosen di Institut Hubungan Internasional Singapura.
Kunjungan Harris di Asia menjadikan dirinya sebagai pejabat AS paling senior sejak Presiden Joe Biden menjabat pada Januari 2021, menjanjikan akan terus menjaga aliansi dagang mereka sebagai kunci untuk menahan ekspansi China.
Harris dijadwalkan tiba di Singapura pada hari Minggu (22/8/2021). Dirinya akan menjadi wakil presiden AS pertama yang mengunjungi Vietnam dan tiba di negara itu pada Selasa (24/8/2021). (TIA)