Ini Pengaruh Harbolnas Terhadap Perekonomian Digital Nasional
Pesta belanja online atau biasa disebut dengan “Harbolnas†merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh konsumen dan pelaku bisnis.
IDXChannel – Pesta belanja online atau biasa disebut dengan “Harbolnas” merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh konsumen dan pelaku bisnis. Nilai transaksi setiap Harbolnas diselenggarakan selalu mengalami peningkatan yang signifikan.
Dilansir dari program 1st Session Closing IDX Channel Senin (12/4/2021), nilai transaksi yang tercipta dengan adanya harbolnas di tahun 2017 mencapai Rp4.7 triliun, dan mengalami peningkatan ke tahun-tahun berikutnya, tahun 2018 mencapai Rp6.8 triliun, tahun 2019 mencapai Rp9.1 triliun, dan tahun 2020 mencapai Rp11.6 triliun.
Target kenaikan dari perjualan retail pada harbolnas dinilai cukup realistis dikarenakan tren “belanja online” menjadi meningkat karena pandemi Covid-19. Tahun ini, pemerintah juga memberikan subsidi ongkos kirim untuk belanja online, dan menyiapkan anggaran hingga Rp500 miliar.
Adapun pengaruh harbolnas terhadap perekonomian digital nasional:
Pertama, mendongkrak daya beli masyarakat.
Kedua, mendorong digitalisasi UMKM.
Ketiga, mendorong daya saing produk lokal.
Dan yang keempat, mendukung pertumbuhan ekonomi.
Secara keseluruhan, penyelenggaraan harbolnas membantu dalam mendorong majunya ekosistem ekonomi digital di Indonesia secara menyeluruh. Mulai dari segi penjualan, daya saing, nilai transaksi dan kemudahan bagi konsumen.
Banyak marketplace di Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk semakin meningkatkan penjualan para pembisnis melalui toko online. Dan berikut adalah marketplace yang paling banyak dikunjungi oleh konsumen di Indonesia:
Tokopedia, dari handphone/gadget sebesar 62,7 Persen, dan dari desktop sebesar 37,3 Persen.
Shopee, dari handphone/gadget sebesar 72,4 Persen, dan dari desktop sebesar 21,3 Persen.
Bukalapak, dari handphone/gadget sebesar 78,7 Persen, dan dari desktop sebesar 21,3 Persen.
Lazada, dari handphone/gadget sebesar 80,7 Persen, dan dari desktop sebesar 19,3 Persen.
Blibli, dari handphone/gadget sebesar 64,7 Persen, dan dari desktop sebesar 35,3 Persen. (TYO)
(Ditulis oleh: Annisa Winona)