Ini Penyakit yang Diidap Harmoko Sebelum Meninggal Dunia

Mantan Menteri Penerangan era Presiden RI ke-2 Soeharto, Harmoko meninggal dunia pada Minggu (4/7/2021), pukul 20.22 WIB.

IDXChannel - Mantan Menteri Penerangan era Presiden RI ke-2 Soeharto, Harmoko meninggal dunia pada Minggu (4/7/2021), pukul 20.22 WIB. Berdasarkan keterangan dari seorang putranya, Harmoko diketahui telah menderita sakit sejak 2013.

Dimas Ajisoko mengungkapkan, penyakit yang diderita sang ayah merupakan penyakit yang langka. Namun, hal itu membuat kondisi kesehatan Harmoko terus mengalami penurunan sejak 2013 hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir di RSPAD Gator Subroto.

"Sakitnya itu namanya Progressive supranuclear palsy (PSP). Memang agak jarang penyakit bapak. Memang penyakitnya itu lama kelamaan kondisi makin menurun. Belum ada obatnya juga," ungkap sang Anak, Senin (5/7/2021).

Berdasarkan informasi yang diperoleh tim redaksi, Progressive supranuclear palsy (PSP), disebut juga Steele-Richardson-Olszewski syndrome, adalah kelainan otak yang menyebabkan kesulitan berjalan serta mengganggu keseimbangan tubuh dan gerakan mata. 

Gangguan ini terjadi akibat penurunan sel di area otak yang mengontrol gerakan tubuh dan pikiran. Penderita PSP akan bertambah buruk seiring dengan waktu, dan bisa berlanjut menjadi komplikasi yang mengancam nyawa, seperti pneumonia dan kesulitan menelan.

"Ya kita usahakan selama ini dari tahun 2013-sekarang supaya kondisi bapak makin menurun saja," ungkap sang anak. 

Jenazah rencananya akan dibawa langsung dari RSPAD Gatot Subroto langsung ke pemakaman. Harmoko dimakamkan di TMP Kalibata dengan menggunakan protokol Covid-19.

"Kami (sekeluarga) jam 9.00 ini akan berangkat ke RSPAD. Kita salat jenazahkan. Nanti saya yang imami. Nanti pukul 11.00 akan dibawa ke TMP Kalibata," ucapnya.

Pantauan MNC Portal di lokasi kediamannya,  terlihat sejumlah kiriman karangan bunga silih berganti datang ke rumah duka di Jalan Patra Kuningan 12, Jaksel, Senin (5/7) pagi.

Ucapan karangan bunga itu datang dari kiriman para tokoh nasional hingga politisi. Yakni Presiden Joko Widodo, Mensesneg Pratikno, Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, Ketua Partai Golkar Airlangga Hartarto dan lain-lain. (TYO)