Ini Penyebab Masih Rendahnya Kontribusi UMKM RI ke Rantai Pasok Global
Kontribusi UMKM di Indonesia terhadap rantai pasok global masih tergolong rendah hingga saat ini.
IDXChannel - Kontribusi UMKM di Indonesia terhadap rantai pasok global masih tergolong rendah hingga saat ini. Sebab, volume produksi dan kualitasnya hingga kini pun masih terbatas.
"Kenapa kita masih sedikit? Bukan karena tak ada produknya, tapi produknya itu masih terbatas, volume produksinya masih terbatas, kualitasnya juga, itu lah butuhnya kemitraan, kami menyebutnya itu kemitraan rantai pasok sesuai dengan PP 7 Tahun 2021 tentang kemudahan berusaha bagi pelaku UMKM dan koperasi," ujar Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kemenkop UKM Riza Damanik kepada wartawan, Bogor, Jumat (17/5/2024).
Menurutnya, ada tiga faktor penentu tinggi dan rendahnya kontribusi UMKM terhadap rantai pasok global, yakni kuantitas produk, kualitas produk, dan kontinuitas produk. Saat satu dari tiga faktor itu bermasalah kemitraannya pun tak mungkin bisa terjadi.
"Eksportir itu kalau mau masuk dalam rantai pasok global, dia membutuhkan tiga hal ini, membutuhkan volume, membutuhkan kualitas yang baik, dan membutuhkan keberlanjutan," tuturnya.
Dia menerangkan, paling penting dalam konteks untuk memenuhi kualitas, kuantitas, dan kontinuitas itu dengan bagaimana mendorong pelaku-pelaku UMKM berskala ekonomi.
Dia mencontohkan, saat pelaku UMKM fokus pada usaha sawit atau pertanian, dia haruslah fokus hanya pada sawit ataupun pertaniannya saja, tidak pada produk lainnya demi menjaga tiga faktor tersebut berjalan dengan baik.
"Kalau sawit tadi 1.000 ha, kalau padi itu 1.000 ha, kalau misalnya mau bicara tentang produk makanan dan seterusnya, jadi enggak bisa lagi mereka kelola produk lain, supaya menjaga tiga hal tadi, kualitas, kuantitas dan kontinuitas," katanya.
(YNA)