Ini Penyebab Minimnya Angkatan Kerja Perempuan di Indonesia
Jumlah angkatan kerja perempuan di Indonesia sangat minim dikarenakan kurangnya pilihan tempat penitipan anak yang ada di sekitar tempat kerja dan pemukiman.
IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut jumlah angkatan kerja perempuan di Indonesia sangat minim dikarenakan kurangnya pilihan tempat penitipan anak yang ada di sekitar tempat kerja dan pemukiman.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, sebagian besar dari pilihan ini memiliki biaya tinggi yang tidak terjangkau oleh keluarga kelas menengah ke bawah. Mau tidak mau, para ibu lebih memilih mengasuh anaknya dibandingkan bekerja.
“Hal tersebut menyebabkan perempuan mengambil keputusan untuk meninggalkan dunia kerja, terutama bagi mereka yang memiliki anak kecil,” jelas Agus dikutip dalam keterangan resminya, Senin (20/2/2023).
Tantangan kedua, lanjut Agus, adalah sulit bagi perempuan Indonesia untuk memprioritaskan pekerjaan mereka dan memberikan segalanya di tempat kerja. Sebab mayoritas perempuan di Indonesia yang bekerja, juga diharapkan untuk menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga.
“Yang ketiga, kurangnya kebijakan inklusif yang dapat mendorong lebih banyak pekerja perempuan untuk berpartisipasi dalam ekosistem tenaga kerja,” ujarnya.
Oleh karena itu, Kemenperin telah bekerja sama dalam berbagai proyek dengan sektor swasta dan pihak pemerintah lainnya untuk meningkatkan kesempatan pendidikan bagi kaum perempuan, khususnya di bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Kejuruan (TVET) serta bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM).
“Kami juga telah menyelenggarakan Women Innovation Camp dengan penekanan pada pemahaman Internet of Things (IoT). Di tahun 2021, program tersebut terdiri dari tiga kegiatan, antara lain webinar tentang perempuan dan teknologi, lokakarya tentang perempuan dan kepemimpinan melalui olahraga, serta sesi pelatihan tentang IoT,” papar Agus.
(DES)