Ini Prediksi Puncak Arus Mudik dan Balik Angkutan Udara Lebaran 2024
Proyeksi puncak arus mudik angkutan udara tersebut melihat dari penetapan cuti bersama lebaran 2024 yang sebelumnya sudah ditetapkan oleh Pemerintah.
IDXChannel - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jendral Perhubungan Udara memproyeksikan puncak arus mudik lebaran 2024 angkutan udara terjadi pada tanggal 5 dan 6 April. Sementara puncak arus balik terjadi pada 15 April 2024
Direktur Angkutan Udara, Kementerian Perhubungan Putu Eka Cahyadi menjelaskan proyeksi puncak arus mudik angkutan udara tersebut melihat dari penetapan cuti bersama lebaran 2024 yang sebelumnya sudah ditetapkan oleh Pemerintah.
"Libur anak sekolah tanggal 4 sampai dengan 16 April, cuti bersama tanggal 8,9,12 dan 15 April 2024. Perkiraan puncak arus mudik lebaran hari Sabtu tanggal 6 April," kata Putu dalam diskusi Forwahub, Potensi Penerbangan 2024 di Jakarta, Kamis (7/3/2024).
Lebih lanjut, Putu menjelaskan proyeksi jumlah penumpang angkutan udara pada periode mudik lebaran selama 16 hari, H-7 sampai dengan H+7 Lebaran 2024 (3-18 April 2024) sebanyak 4.406.641 penumpang. Terdiri dari 3.594.000 merupakan penerbangan domestik, dan 812.241 merupakan penerbangan internasional.
Proyeksi jumlah penumpang tersebut meningkat sekitar 12 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2022, atau meningkat sekitar 4 persen jika dibandingkan dengan periode lebaran sebelum pandemi Covid-19 pada 2019.
Lebih jauh, Putu merinci pada puncak arus mudik lebaran diperkirakan total pergerakan penumpang pesawat berada diangka 310.441 penumpang yang terbang pada tanggal 5 April, sedangkan untuk puncak arus balik tanggal 15 April diperkirakan terjadi pergerakan penumpang sebanyak 314.449 orang.
Dalam mendukung kelancaran arus mudik dan balik pada lebaran 2024, Kemenhub memastikan sebanyak 420 unit armada pesawat siap dioperasikan.
Dengan perkiraan jumlah penumpang domestik angkutan udara Lebaran 2024 mencapai 3.594.400 penumpang. Maka kebutuhan pesawat pada periode angkutan udara Lebaran 2024 sebanyak 292 pesawat jet dan 37 pesawat propeller, sehingga total kebutuhan 329 Pesawat Udara.
(NIY)