ECONOMICS

Ini Sederet Kesepakatan Kerja Sama Indonesia-China

Suparjo Ramalan 27/07/2022 10:04 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membeberkan sejumlah kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan China.

Ini Sederet Kesepakatan Kerja Sama Indonesia-China (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membeberkan sejumlah kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan China. Kesepakatan ini menyangkut sektor pertanian, perikanan, kendaraan listrik, dan investasi di sektor lainnya. 

Untuk industri pertanian, Erick memastikan harga tandan buah segar (TBS) sawit akan terjaga baik. Hal ini menyusul kesepakatan pemerintah China untuk memborong 1 juta kelapa sawit dari petani Indonesia dan produk pertanian lainnya. 

"Hal ini akan menjaga harga kelapa sawit Indonesia dan harga tandan buah segar para petani sawit. Pemerintah terus menjaga petani Indonesia dan pembukaan lapangan kerja," ujar Erick, dikutip Rabu (27/7/2022). 

Selain sektor pertanian, Indonesia dan China juga menyepakati kerja sama di sektor industri kendaraan listrik. Erick menyebut kerja sama ini tak sekadar investasi, melainkan transfer teknologi. 

Erick memang mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melaksanakan kunjungan kerja ke China pada Selasa (26/7/2022). Dalam kunjungan tersebut, Indonesia dan China juga membahas penyelesaian kereta cepat yang menjadi komitmen bersama keduanya. 

"Yang tidak kalah penting, tadi juga kita membahas penjajakan kerja sama untuk sektor perikanan. Kebetulan BUMN juga sedang membangun ekosistem perikanan terintegrasi," jelas Erick.

Dalam ekosistem perikanan, kanjut Erick, BUMN berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), hingga Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI). 

"Kita ingin ekosistem perikanan dapat mengikuti keberhasilan ekosistem pertanian dalam program Makmur. Untuk itu, kita di BUMN mulai menjalankan tiga inisiatif untuk para nelayan, seperti pendanaan nelayan dengan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan PNM di sektor perikanan, mendukung sarana perikanan dengan memperbaiki tata kelola BBM, hingga menciptakan akses pasar," kata Erick menambahkan.

Selain itu, lanjut Erick, Indonesia juga dapat meniru keberhasilan Tiongkok yang mampu mengoptimalkan sumber daya alam (SDA) dan market yang besar untuk kemajuan negerinya. Menurutnya, Indonesia yang memiliki kekayaan SDA dan market besar harus mampu melakukan hal serupa dengan tujuan untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pembukaan lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.

"Seperti kita tahu, selama ini SDA dan market besar kita belum benar-benar optimal digunakan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, ini yang kita mau terus optimalkan," tutur dia. 

(DES)

SHARE