Ini Strategi Swasembada Energi PGEO Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) berkomitmen untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam swasembada energi.
IDXChannel – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) berkomitmen untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam swasembada energi. Apalagi, Indonesia kaya akan geothermal yang disebut sebagai kunci dari energi transisi.
Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi menuturkan, perseroan akan melakukan akselerasi dengan adanya potensi 24 GW dan mengembangkan industri hilir yang ada di luar negeri untuk masuk ke Indonesia. Menurut dia, langkah itu akan mendorong target pemerintah untuk ekonomi tumbuh hingga 8 persen.
“Geothermal sangat sinergi dengan fokus dari pemerintahan yang baru presiden kita, Pak Prabowo Subianto, bahwa kita harus mempunyai swasembada energi dan geothermal sudah mulai di-mention (disebut) karena geothermal adalah indigenous resources-nya Indonesia dan punya baseload,” kata Julfi dalam Public Expose PGEO 2024, Rabu (6/11/2024).
Dia menegaskan, baseload geothermal harus dimulai saat ini demi mencapai NZW 2060. Geothermal adalah kunci dari energi transisi dengan lokasinya di seluruh Indonesia. Berikutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 8 persen bukan saja didorong dengan pengembangan geothermalnya, tetapi juga didorong industri hilir seperti manufaktur dan yang lainnya.
“Yang paling penting, dengan adanya dinamika geopolitik di dunia pada saat ini, energy security adalah sesuatu fokus yang sangat penting dan geothermal bisa menggantikan fossil fuel karena baseload untuk memulai energy security yang paling penting itu manufacturing is critical to enter global supply chain,” ujar Julfi.
Untuk ekspansi, PGEO akan menjadi perusahaan dalam 2-3 tahun mendatang dengan proyek Quick Win 1 GW.
“Satu proyek 1 GW kita bilang Quick Win kenapa? karena semua sudah di-drill dan sekarang kami sudah execution mode dan we are doing very well seperti yang kami targetkan,” tuturnya.
Proyek Quick Win 1 GW tersebut di antaranya adalah Hululais Unit 1&2 (110 MW), Lumut Balai Unit 2 (55 MW), dan Co-Generation Project (45 MW).
Di akhir pemaparannya, Julfi juga menuturkan, PGEO bukan sekadar menjadi leading geothermal production in the world. Emiten energi yang dia pimpin juga berambisi membuat Indonesia menjadi Giant Green Hubs di dunia.
“Kita akan menjadi 1 GW company di 2027-2028 seperti yang kita targetkan, kita akan menjadi 1.500 MW di 2030 dan 2033 kita akan menjadi 1.800 MW,” kata dia.
(Ahmad Islamy Jamil)