Ini Syarat RI Bisa Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi dari Dirut BRI (BBRI)
Indonesia berambisi menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2030 dengan pendapatan per kapita mencapai USD10 ribu.
IDXChannel - Indonesia saat ini berstatus negara berpengasilan menengah ke atas dan berambisi untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2030 dengan pendapatan per kapita mencapai USD10 ribu atau Rp154,6 juta per kapita.
"Berdasakan kajian kami, kita akan bisa naik kelas menjadi negara berpenghasilan tinggi, butuh pertumbuhan ekonomi 6 persen," kata Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Sunarso dalam acara BRI Microfinance Outlook 2024 dari Youtube BRI, Kamis (7/3/2024).
Selain itu, sambung Sunarso, BRI membuat berbagai model statistik, di mana motor penggerak pertumbuhan ekonomi adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Yang menentukan di situ ada tiga, yakni pertama, kualitas human capital terkait pendidikan. Kedua, bagaimana pentingnya meningkatkan nilai tambah dan menumbuhkan manufaktur, dan ketiga, bagaimana memutar capital secara nasional. Itu yang paling penting dari hasil modeling yang kita lakukan," jelasnya.
Oleh karena itu, Sunarso bilang, pertumbuhan ekonomi yang merata sangat diperlukan, sehingga BRI menggenjot lebih banyak layanan perbankan yang dapat menjangkau masyarakat.
Diakui dia, BRI mengembangkan jaringan, salah satunya melalui holding ultra mikro. Sunarso menyebut, Holding ultra mikro ini sudah menangani 44 juta kredit UMKM, baik dari nasabah BRI, PNM, dan Pegadaian.
"Kami juga membuka jaringan berupa 'ATM Mini" yakni Agen BRILink yang sudah mencapai 741 ribu agen. Volume transaksi di Agen BRILink mencapai Rp1.400 triliun setahun. BRI dapat fee Rp1,3 triliun dari Agen BRILink setiap tahun.
"Kamu bukan memeras, karena agen menerima fee dua kali lipat dari BRI. Sekira Rp3 triliun setiap tahun di terima warung-warung Agen BRILink," pungkas Sunarso.
(FAY)