ECONOMICS

Ini Tanggapan Vektor Teknologi (VKTR) soal Rencana Penghapusan Pajak Impor Mobil Listrik

Cahya Puteri Abdi Rabbi 21/08/2023 15:41 WIB

Jika insentif tersebut berlaku dalam jangka waktu panjang, para produsen kendaraan listrik dalam negeri akan kalah bersaing.

Ini Tanggapan Vektor Teknologi (VKTR) soal Rencana Penghapusan Pajak Impor Mobil Listrik (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) atau Vektor menanggapi rencana pemerintah menghapus tarif atau pajak impor mobil listrik secara utuh atau completely built up (CBU).

Sebagai salah satu bagian dari industri kendaraan listrik dalam negeri, VKTR memaklumi rencana pemerintah tersebut, jika dilakukan dalam jangka waktu pendek. Hal itu guna mendukung upaya pemerintah mempercepat perkembangan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri.

“Kalau sifatnya short term kami bisa memahami. Tapi kalau long term maka gak ada insentifnya untuk orang membangun kompetensi di Indonesia,” kata CEO VKTR, Gilarsi W. Setijono dalam 1st Session Closing IDX Channel pada Senin (21/8/2023).

Gilarsi menyebut, jika insentif tersebut berlaku dalam jangka waktu panjang, para produsen kendaraan listrik dalam negeri akan kalah bersaing dengan kendaraan listrik impor yang basis volume produksinya sudah ratusan ribu unit dalam setahun.

“Sementara kami saat ini produksi 1.000 unit per tahun saja tidak,” imbuh Gilarsi.

Sebagai informasi, saat ini VKTR tengah membangun pabrik perakitan kendaraan listrik yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah. Pabrik tersebut nantinya memiliki kapasitas produksi 3.000 unit kendaraan per tahun.

Selain memproduksi bus dan truk listrik, emiten kendaraan listrik Grup Bakrie ini juga berencana memproduksi sepeda motor listrik seiring perkembangan bisnisnya ke depan. Namun, untuk memproduksi motor listrik, perseroan masih membutuhkan studi yang lebih lengkap lagi.

Adapun, fasilitas perakitan kendaraan listrik VKTR diperkirakan dapat beroperasi pada Oktober 2023 mendatang. Pada tahap awal, perseroan akan berfokus memproduksi bus dan truk listrik. Di mana, perseroan akan lebih banyak memproduksi truk listrik. Pasalnya, penjualan truk lebih mudah karena dengan sistem business to business (B2B). Penjualan truk sendiri akan menyasar sektor komersil seperti pertambangan, perkebunan dan logistik. 

(SAN)

SHARE