Ini yang Bikin Pemerintah Yakin Ekonomi Bisa Tumbuh hingga 8 Persen
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen pada 2029. Sejumlah kebijakan instrumen fiskal pun kini tengah fokus dijalankan.
IDXChannel - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen pada 2029. Sejumlah kebijakan instrumen fiskal pun kini tengah fokus dijalankan untuk mencapai target tersebut.
Seperti diketahui, program-program yang telah dijalankan yakni kucuran dana jumbo Rp200 triliun berasal dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) ke Himbara, Program Magang Nasional, Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5, dan Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) Kesejahteraan Rakyat.
"Itulah yang membuat kita masih optimistis tentang target-target yang ingin kita capai, karena kita juga mempunyai instrumen yang kita pakai," ujar Direktur Strategi Produktivitas dan Pertumbuhan Ekonomi DJSEF Kementerian Keuangan Andriansyah dalam acara diskusi bertajuk 'Navigating Indonesia's Growth Through Fiscal Discipline' di Jakarta, Jumat (5/12/2025).
Selain itu, dia menerangkan, fungsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) turut digunakan sebagai salah satu instrumen pertumbuhan ekonomi.
"Jadi yang tak kalah penting adalah APBN itu bisa menjadi katalis," ujarnya.
Andriansyah menyampaikan, dana APBN sebagian besar disalurkan ke Pemerintah Daerah (Pemda) melalui transfer daerah. Maka itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menaruh perhatian khusus sejauh mana anggaran itu diserap.
"Makanya itu Pak Purbaya juga concern, sejauh mana anggaran Pemda itu diserap, tidak hanya apakah uang itu dibelanjakan, atau hanya uang itu disimpan dalam BPD, sehingga itu kemarin menjadi sempat diskusi juga, termasuk juga dari program-program stimulus dari pemerintah," ujar Andriansyah.
Bahkan, kata dia, tak kalah penting tentu adalah untuk APBN 2026 sebagai motor pembangunan. Sebab, ada beberapa delapan program-program agenda prioritas yang difokuskan, mulai dari ketahanan pangan, kesehatan, pembangunan desa koperasi dan UMKM, pertahanan semesta, investasi, pendidikan bermutu, program makan bergizi gratis, dan ketahanan energi.
"Terkait dengan pendidikan bermutu, Pak Purbaya juga menekankan bahwa akan ada peningkatan efektivitas dari program LPDP, di mana nanti program-program sustain, dalam teknologi secara ekonomi itu akan coba diperluas," kata dia.
Sehingga, dia menegaskan, pertumbuhan ekonomi terkait dengan sektor keuangan, moneter, dan fiskal itu bisa mendukung sektor riil.
"Pada intinya adalah sektor riil. Atau bahasanya saya pribadi, sektor keuangan yang menjadi anak durhaka sektor riil. Sektor keuangan dibentuk adalah untuk menjembatani agar unit surplus dengan unit defisit untuk membantu sektor riil," katanya.
(Dhera Arizona)