InJourney Targetkan Restrukturisasi Portofolio Bisnis Aviasi Rampung Awal 2026
InJourney menargetkan restrukturisasi portofolio bisnis layanan aviasi rampung pada akhir 2025 atau awal 2026 mendatang.
IDXChannel - PT Integrasi Aviasi Solusi (IAS), subholding layanan penerbangan (aviation services) di bawah InJourney menargetkan restrukturisasi portofolio bisnis layanan aviasi rampung pada akhir 2025 atau awal 2026 mendatang.
Direktur Utama PT IAS Wendo Asrul Rose mengatakan, pada awalnya struktur bisnis layanan aviasi dimiliki secara terpisah oleh PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II) dengan total 11 anak dan cucu usaha. Rinciannya, terdapat lima anak perusahaan di bawah AP I, empat anak perusahaan di bawah AP II, serta dua cucu usaha milik AP II.
"Nah ini memang memerlukan satu kerja yang cukup strategik, karena memang dari bisnisnya cukup banyak, kemudian kulturnya pun berbeda," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Senin (22/9/2025).
Wendo menjelaskan, pada restrukturisasi tahap 1 telah berhasil membentuk sub holding IAS dengan komposisi kepemilikan saham Seri J, di mana AP I memiliki porsi 40,1 persen dan AP II sebesar 59,59 persen. Seluruh anak usaha AP I dan AP II dilebur ke dalam IAS sebagai entitas penerbangan terintegrasi.
Memasuki Fase II, penataan portofolio dilanjutkan dengan konsolidasi kepemilikan. Kini IAS dimiliki penuh oleh Angkasa Pura Indonesia dengan satu lembar saham Seri I, sementara 99,99 persen saham Seri J dikuasai Angkasa Pura Indonesia.
Penataan portofolio dilakukan lewat mekanisme Merger AP Logistik ke dalam surviving entity (IAS), merger 4 perusahaan menjadi 1 perusahaan (IAS Support, AP Solusi sebagai surviving entity), rebranding AP Retail menjadi IAS Hospitality, pelepasan anak usaha AP I ke IAS (AP Properti dan AP Hotel).
Memasuki Fase III, yang kini dalam proses kajian dan persetujuan, IAS berfokus pada perampingan lebih lanjut. Tahap ini mencakup penggabungan beberapa subholding ke dalam IAS dan subholding lain, pemindahan bisnis antar subholding, serta rebranding untuk memperkuat segmen layanan penunjang dan ground handling.
"Untuk properti, hotel, dan hospitality, ini nanti ditarik ke atas, jadi akan bentuknya SBU (Strategic Business Unit). Kemudian yang kedua (bentuk SBU), yang sekarang masih ada di tempat kita, kargo dan logistik," kata Wendo
"Namun ini masih kajian, kita diminta Danantara untuk melakukan kajian dulu. Direncanakan 2025 akhir atau 2026 nanti tergantung keputusan pemegang saham," tutur dia.
(kunthi fahmar sandy)