ECONOMICS

Intip Agenda Prioritas Presidensi G20 yang Bisa Membuat Ekonomi Dunia Membaik

Mohammad Yan Yusuf 20/06/2022 11:58 WIB

Agenda prioritas presidensi G20 menarik untuk dibahas. Bagaimana tidak, ada misi yang utama di baliknya. Karena itu, diperlukan agar sejumlah negara mengikuti.

Intip Agenda Prioritas Presidensi G20 yang Bisa Membuat Ekonomi Dunia Membaik. (Foto : MNC Media)

IDXChannel - Agenda prioritas presidensi G20 menarik untuk dibahas. Bagaimana tidak, ada misi yang utama di baliknya.
Karena itu, agenda prioritas presidensi G20 diperlukan agar sejumlah negara yang terlibat dapat mengikutinya dan menerapkannya selepas G20.

Lalu apa saja agenda prioritas G20 yang dilaksanakan 1 Desember 2021 lalu dengan puncak pertemuan dilakukan pada November 2022 mendatang? Simak penjelasannya.  

Mengutip dari laman resmi Kementerian Keuangan, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan terdapat 7 agenda G20 prioritas pada sektor keuangan (finance track) mendatang. 

Adapun dalam tema G20, Indonesia ingin mengusung tema Recover Together Recover Stronger, yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19

1. Exit strategy untuk mendukung pemulihan

Agenda prioritas presidensi G20 yang pertama ada mendukung pemulihan usai Pandemi Covid-19. 

Sri Mulyani sendiri mengatakan saat ini semua negara mengeluarkan kebijakan countercyclical baik dari sisi fiskal, moneter, dan regulasi keuangan.

Namun, ia menyadari stimulus perekonomian tersebut tidak berlaku selamanya. 

Intip Agenda Prioritas Presidensi G20 yang Bisa Membuat Ekonomi Dunia Membaik. (Foto : MNC Media)

Karena itu, presidensi G20 kali ini akan membahas strategi penarikan stimulus perekonomian sehingga tidak mengganggu keberlanjutan pemulihan ekonomi itu sendiri.

Sementara melansir resmi Bank Indonesia, upaya perlindungan dari G20 kepada negara-negara yang masih menuju pemulihan ekonomi, khususnya negara berkembang. Sebab efek limpahan (spillover) exit policy yang diterapkan oleh negara yang lebih dahulu pulih ekonominya, umumnya negara maju.

2. Mengatasi dampak pandemi untuk menjaga pertumbuhan

Agenda ini juga membahas dampak covid-19 yang mempengaruhi sektor riil, sektor tenaga kerja, dan sektor keuangan. 

Pada forum G20, Indonesia akan menindaklanjuti langkah pemulihan pada sektor tersebut sehingga bisa tumbuh menjadi lebih kuat.

Sementara Bank Indonesia menambahkan, pembahasan agenda ini juga mencakup upaya mengatasi dampak berkepanjangan (scarring effect) krisis akibat pandemi dengan meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan jangka panjang.

3. Sistem pembayaran di era digital (Payment system in digital era)

Topik agenda prioritas presidensi G20 ini akan dipimpin Bank Indonesia. 

Melalui website resminya, Bank Indonesia menyatakan lingkup pembahasan sistem pembayaran era digital meliputi standar pembayaran lintas batas negara atau Customs and Border Protection (CBP) serta prinsip-prinsip pengembangan uang digital yang diterbitkan bank sentral atau Central Bank Digital Currency (CBDC).

4. Pembiayaan berkelanjutan (Sustainable finance)

Khusus agenda prioritas presidensi G20 keempat ini berfokus pada tujuan keberlanjutan dan pembiayaan perubahan iklim yang kredibel sekaligus menciptakan keadilan bagi semua negara.

Topik ini akan membahas risiko iklim, transisi menuju ekonomi rendah karbon, dan keuangan berkelanjutan dari sudut pandang makro ekonomi dan stabilitas keuangan.

5. Sistem pembayaran lintas negara (Cross-border payment)

Agenda prioritas presidensi G20 ini menjadi isu sangat penting dari sisi perkembangan payment yang tak lain selaras dengan berkembangnya digital teknologi dan digital ekonomi.

Diharapkan sistem pembayaran lintas negara mendorong percepatan dan perluasan akses sistem keuangan.

6. Inklusi keuangan (Financial inclusion

Sri Mulyani mengungkapkan agenda prioritas presidensi G20 ini akan membahas mengenai inklusi keuangan terutama terkait peran teknologi digital dan peluang untuk meningkatkan akses bagi UMKM dalam hal pembiayaan dan pemasaran.

Nantinya topik ini menyinggung mengenai pemanfaatan sistem open banking mendorong produktivitas, mendukung ekonomi, dan keuangan inklusif bagi komunitas yang belum terjangkau layanan keuangan secara maksimal.

7. Perpajakan internasional (International taxation)

Agenda prioritas presidensi G20 terakhir ini membahas paket pajak internasional dan menciptakan kepastian rezim pajak, transparansi, dan pembangunan.

Bank Indonesia menambahkan diskusi perpajakan internasional utamanya terkait dengan implementasi framework bersama OECD dan G20 mengenai strategi perencanaan pajak yang disebut Base Erosion and Profit Shifting (BEPS).

Ketujuh agenda G20 prioritas pada presidensi G20 Indonesia 2022 tersebut diharapkan mampu memberikan solusi kebijakan yang berdampak positif bagi semua negara. 

Indonesia sebagai tuan rumah berharap penyelenggaraan G20 tahun ini mampu mengakselerasi momentum pemulihan ekonomi.

Itulah agenda prioritas presidensi G20 yang bisa mencerahkan informasi Anda.

SHARE