ECONOMICS

Intip Deretan Perusahaan Tambang China yang Investasi di RI

Yulistyo Pratomo 08/08/2022 13:37 WIB

Sumber daya mineral yang dimiliki Indonesia menjadi incaran berbagai negara, termasuk China, apa saja investasi mereka di Indonesia?

Intip Deretan Perusahaan Tambang China yang Investasi di RI. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indonesia merupakan negara dengan sumber kekayaan alam yang melimpah. Bukan hanya rempah-rempahnya saja, namun sumber daya mineral yang dimiliki Indonesia menjadi incaran berbagai negara, termasuk China.

Salah satu komoditas yang menjadi peran penting bagi pergerakan ekonomi nasional adalah tambang. Indstri pertambangan telah menarik berbagai perusahaan dunia untuk melakukan investasi di sektor minyak bumi dan gas.

Salah satu pemasukan terbesar bagi negara ialah industri pertambangan. Minyak bumi dan gas hingga nikel mempunyai potensi besar untuk pergerakan ekonomi negara.

Apa saja daftar perusahaan tambang China yang berinvestasi di Indonesia? Berikut daftarnya:

1. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP)

Salah satu perusahaan yang mengelola kawasan industri berbasis nikel dengan rantai industri terpanjang di dunia yang memiliki produk utama berupa nikel, stainless steel dan carbon steel. Kawasan Industri IMIP, merupakan kerja sama antara Bintang Delapan Group dari Indonesia dengan Tsingshan Steel Group dari negara China.

Melalui PT Sulawesi Mining, IMIP membangun smelter feronikel dengan kapasitas 300.000 ton per tahun, dikutip dari Kementerian ESDM. IMIP menguasai 50% produksi hilir nikel, INCO berkurang 22%, ANTM hanya 7%, dan PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) mengontrol 11%, pada tahun 2021

2. PetroChina

Perusahaan besar yang berkantor pusat di Distrik Dongcheng. Perusahaan ini kini merupakan produsen minyak dan gas terbesar di Asia an merupakan produsen minyak terbesar kedua di China.

PetroChina International Jabung Ltd merupakan operator Blok Jabung, Jambi. PetroChina telah menyalurkan investasi sebesar USD5,71 miliar atau sekitar Rp81,5 triliun dan lebih dari USD20 juta atau Rp285 miliar, dikutip dari laporan SKK Migas.

3. China National Offshore Oil Corporation (CNOOC)

China National Offshore Oil Corporation South East Sumatera adalah sebuah perusahaan minyak dan gas milik Republik Rakyat China yang bereksplorasi di tenggara pulau sumatera dan pantai utara banten yang terlibat dalam eksplorasi, pengembangan, produksi dan penjualan minyak dan gas alam.

Dikutip dari laporan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). CNOOC telah diberikan persetujuan rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) Lapangan MBF, Wilayah Kerja (WK) Madura Strait yang dioperasikan oleh Husky – CNOOC.

Tahun 2020, CNOOC berhasil mendapat USD108,68 hanya naik 0,5 persen dari tahun lalu. Perusahaan justru apes di tahun 2020 karena laba bersihnya turun 5,1 persen menjadi USD6,95 miliar. Masing-masing aset dan sahamnya berada di angka USD184,92 miliar  dan USD81,25 miliar. (TYO/BAYU)

SHARE