ECONOMICS

Investasi Bodong Merajalela, Begini Pesan Ahmad Sahroni ke Milenial

Carlos Roy Fajarta Barus 17/03/2022 12:52 WIB

Crazy rich Ahmad Sahroni memberikan pesan kepada generasi milenial agar jangan mudah percaya dengan investasi bodong.

Investasi Bodong Merajalela, Begini Pesan Ahmad Sahroni ke Milenial (Dok.MNC )

IDXChannel - Crazy rich Tanjung Priok yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Ahmad Sahroni memberikan pesan kepada generasi milenial agar jangan mudah percaya dengan investasi bodong.

Pesan tersebut ia bagikan dalam akun Instagramnya ahmadsahroni88 pada Kamis (17/3/2022).

"Teman-teman yg milenial, berproseslah dalam kehidupan agar kalian benar-benar menikmati hasil keringat sendiri," ujar Ahmad Sahroni.

Ia menyebutkan setiap orang sudah memiliki jalan hidupnya masing-masing. Untuk mencapai kesuksesan, dikatakannya tinggal bagaimana kerja keras untuk mencapainya.

"Kalau garis tangan kalian pasti juga akan hebat kedepannya yang penting jangan jahat sama orang lain, jangan syirik dan dengki - Ikhlas dan lillahi ta'ala, sabar dan tawakal," tambah Ahmad Sahroni.

Terkait banyaknya orang-orang kaya yang memamerkan kekayaannya di media sosial, disebutkan Ahmad Sahroni tidak ada yang hasilnya instan. 

Kalaupun bisa mendapatkan secara instan dengan menipu atau memperdaya orang lain dikatakannya hal tersebut tidaklah baik/berkah.

"Berproses lah agar menikmati nya lebih indah, lebih bahagia dan sangat indah bahwa kita meraih dengan keringat sendiri. Pontang panting kaki di atas kepala di bawah. Itulah kebaikan berproses," pungkas Ahmad Sahroni. 

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Kasus penipuan berkedok trading yang dilakukan oleh dua afiliator binary option yakni Indra Kesuma alias Indra Kenz dengan aplikasi Binomo dan Doni Salmanan dengan aplikasi Quotex mengegerkan publik beberapa waktu terakhir.

Bagaimana tidak, kedua afiliator yang masih berusia muda ini meraup cuan puluhan bahkan ratusan miliar rupiah dari aksi tipu-tipu berkedok investasi kekinian tersebut. Keduanya mendapatkan komisi besar antara 70-80 persen dari kekalahan atau kegagalan menebak dari orang yang sudah memasukkan dana mereka ke aplikasi tersebut. 

(IND) 

SHARE